JAKARTA, iNews.id - Setiap perusahaan memiliki sejarahnya masing-masing, termasuk perusahaan otobus (PO). Salah satu yang memiliki kisah menarik dan inspiratif adalah PO Maju Lancar.
PO asal Gunung Kidul, Yogyakarta ini dibangun almarhum H Sutrisno bersama sang istri Hj Sri Hartarti.
Semasa hidup, H Sutriano menuturkan, perusahaan dibangun atas kecintaannya terhadap dunia transportasi. Tak heran, PO Maju lancar eksis hingga sekarang yang kini dikelola generasi kedua.
"Awalnya dari angkutan pedesaan yang dikelola istri saya (Hj Sri Hartati). Untuk mendapat tambahan, saya menjadi pengurus PO ISMO, " ujar H Sutrisno dilansir dari kanal YouTube PerpalZ TV.
"Dari mobil baru sampai seiring berjalannya waktu, mobil (bus) tidak direnovasi. Saya kan biasa menghadapi penumpang, banyak yang tanya kok tidak ada perbaikan. Dengan etika, saya akhirnya menghadap ke beliau pemilik ISMO, Bapak Sumarmo. Saya bilang terus terang bagaimana kalau penumpang mulai berpaling," kata H Sutrisno mengisahkan.
Saat menghadap pemilik PO ISMO, H Sutrisno diperkenankan mendirikan PO bus untuk melayani rute Wonosari-Jakarta. Bahkan, idenya ini disambut baik.
"Beliau pada saat itu sebelum sampai saya berhenti bicara, langsung bilang itu yang saya harapkan. Ya, akhirnya Bapak Sumarmo menawarkan maunya bus apa. Dan, saya akhirnya merintis 4 unit," kata H Sutrisno.
PO Maju lancar secarabresmi berdiri pada 2 Maret 1991. Dalam perjalanan usahanya H Sutrisno dibantu sang istri Hj Sri Hartati yang selama ini menangani usaha angkutan pedesaan dengan nama Maju Lancar.
"Nama Maju Lancar diambil dari angkutan pedesaan yang dikelola istri saya. Filosofi namanya adalah harapan bagaimana agar usaha ini maju dan lancar," ujarnya.
Di sisi lain, bus Maju Lancar tidak lepas dari livery warna hijau. Apakah ada filosofi di dalamnya? "Warna hijau itu adalah warna daun. Hijau dan rimbun berarti subur, melambangkan kemakmuran," kata H Sutrisno.
Saat ini, PO Maju Lancar menjadi kebanggaan warga Gunung Kidul. H Sutrisno juga membangun grup musik campursari. Bersama seniman asal Gunung Kidul, Manthous tercipta lagu campursari yang ngetop di masanya berjudul "Sinom Maju Lancar".
Meskipun pernah mengalami masa sulit saat Krisis Moneter pada 1998, PO Maju Lancar berhasil bertahan. Bahkan di rentang waktu 1998 hingga awal dekade 2000-an, Maju Lancar dapat meningkatkan jumlah armada busnya hingga 64 unit.
Tak hanya itu, berkat kepemimpinannya, almarhum H Sutrisno terpilih menduduki jabatan sebagai Bupati Pacitan (tanah kelahirannya) selama 5 tahun, periode 2000 hingga 2005. Dia menjadi bupati pertama dari unsur masyarakat sipil.
Pengusaha dan mantan Bupati Pacitan ini meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Jogjakarta Internasional Hospital (JIH), Sleman pada Kamis (4/11/2021), pukul 06.00 WIB. H Sutrisno meninggalkan empat orang anak yang kini melanjutkan usaha yang didirikannya, PO Maju Lancar.
Editor : Putra