JAKARTA, iNews.id - Selalu ada hal menarik di Garut Jawa Barat yang bisa dieksplorasi wisatawan. Garut terkenal memiliki pemandangan alam menakjubkan. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, Garut juga memiliki keunikan, terutama di salah satu desanya yaitu Kampung Ciburuy.
Salah satu kampung di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki keunikan. Di kampung ini, sebagian masyarakatnya memiliki kulit putih dan pucat. Tak hanya berkulit sawo matang layaknya masyakarat Indonesia pada umumnya, beberapa orang yang tinggal di sana memiliki kulit putih pucat dengan rambut yang pirang hampir putih.
Fenomena tersebut biasa disebut albino, kondisi genetis yang menyebabkan pigmen melanin di kulit, mata, dan rambut, tak sesuai dengan warna kulit “normal” orang di sekitarnya. Di Kampung Ciburuy, para penderita albinisme disebut generasi Walanda alias generasi Belanda.
Dari warna kulit yang unik sampai budaya yang kental memiliki keunikan. Ingin tahu apa saja keunikannya? Berikut lima fakta Kampung Ciburuy
1. Keturunan Belanda
Albinisme yang terjadi pada sebagian masyakat Ciburuy diperkirakan memang datang dari ras Belanda yang sempat meninggali kampung ini. Menurut tokoh kampung setempat, dikutip dari video Garut Update, anak yang terlahir albino di kampung ini bukanlah hal yang dianggap aneh karena dulunya kampung ini memang dihuni orang Belanda. Berkeluarga dan melanjutkan keturunan dengan masyarakat Indonesia, gen kulit cerah akhirnya diturunkan dan menghasilkan albinisme di kulit warga Ciburuy.
2. Eksis Sejak Kerajaan Padjajaran
Ujang Nana Suryana, pemangku adat di Ciburuy, menyatakan, warga berkulit albino memang sudah ada sejak zaman Padjajaran berabad silam. Dia berkata “saya tidak tahu bagaimana asal muasalnya, yang jelas warga kampung ini dulunya satu keturunan.”
3. Tak Semuanya Albino
Di Ciburuy hanya ada sekitar sembilan orang yang menderita albinisme, dari anak balita hingga manula. Meski dikenal Kampung Albino, bukan berarti semuanya berkulit cerah pucat. Nana mengatakan, hanya dua anaknya yang berkulit albino di keluarganya, sedangkan dirinya dan istrinya berkulit sawo matang. Dia mengaku, gen yang diturunkan pada anaknya itu berasal dari nenek moyangnya, yang tak dia ketahui berada di generasi ke-berapa.
4. 1:178
Kampung Ciburuy memiliki angka preferensi albino yang sangat tinggi. Dengan warga berjumlah 1.600 orang, dikutip dari video Garut Update, angka preferensi albino di Ciburuy mencapai 1:178. Angka ini menunjukkan, di antara 178 warga yang berkulit normal, ada 1 warga yang menderita albinisme. Angka ini sangat tinggi karena menurut WHO, angka preferensi albino di dunia saat ini adalah 1:17.000, di mana hanya ada 1 penderita albinisme di antara 17.000 orang.
5. Budaya yang Masih Kental
Istri Nana mengaku, sebelum melahirkan anaknya, Jajang, dia mendapat pertanda berupa bulan yang bersinar terang. Dia pun percaya, anak yang nantinya dia lahirkan akan berkulit albino. Selain itu, adat dan mistisisme memang masih sangat kental di Ciburuy. Salah satu peraturannya adalah kampung ini tak boleh dikunjungi pada hari Jumat dan Sabtu. Tak diketahui alasan dibalik larangan ini, namun para warga sudah menjunjung tinggi aturan ini karena telah diberlakukan secara turun temurun.
Editor : Putra