Dia menciptakan permen lunak atau soft candy yang proses pembuatannya lebih sulit dari permen biasa. Melihat permen lunak yang hanya memiliki rasa buah, dia memutuskan untuk membuat permen lunak dengan rasa yang berbeda, yakni rasa kopi.
Melihat keberhasilan pencapaian sebelumnya, pada 1999, perseroan mendirikan PT Kinocare Era Kosmetindo sebagai produsen aneka produk perawatan tubuh untuk semua gender dan usia. Pada 2014, PT Kinocare Era Kosmetindo berganti nama menjadi PT Kino Indonesia.
Produk pertama yang diluncurkan adalah pembersih muka, vitamin rambut, sabun khusus daerah kewanitaan, dan parfum dalam bentuk gel serta pasta gigi herbal.
Pada 2003, Harry memperluas segmen usaha melalui diversifikasi produk pada segmen perawatan bayi dan rumah tangga. Kemudian, mengembangkan ke bisnis minuman. Bahkan, perusahaan bekerja sama dengan salah satu perusahaan minuman terbesar di Thailand, dengan mendirikan PT Kino Malee Indonesia dan Malee Kino (Thailand) Co Ltd yang beroperasi pada 2019.
Tak hanya itu, Harry juga mengembangkan produk jamu. Selain itu, juga memproduksi produk obat batuk herbal, balsam, obat sakit kepala, dan obat kurap.
Selama hampir tiga dekade, Kino telah bertransformasi menjadi perusahaan yang mapan dan terkemuka. Selain bersaing di dalam negeri, Kino juga melakukan ekspansi ke kawasan Asia dengan membuka kantor cabang di luar negeri, yaitu di Filipina, Malaysia, Vietnam, Kamboja, India, China, dan Jepang.
Hingga saat ini, Kino memiliki 33 merek yang terbagi dalam 25 kategori dengan lebih dari 600 SKU. Saat ini, Kino menjadi satu perusahaan dengan delapan grup perusahaan, lima pabrik, dan total lebih dari 4.000 karyawan.
Editor : Putra