JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Jhonny G Plate menanggapi rumor partainya yang diisukan mundur dari kabinet Jokowi. Partainya berkomitmen mengawal Presiden Jokowi hingga 2024.
Oleh karena itu, Jhonny menegaskan hubunganNasdem dengan Presiden Jokowi semakin erat dan kompak.
"Relasi Nasdem dengan Presiden makin solid," tegas Jhonny kepada MNC Portal melalui pesan singkat, Minggu (21/8/2022).
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) itu pun menjelaskan agenda pertemuan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Jumat (20/8/2022) kemarin.
Ia menegaskan dalam pertemuan tersebut bukan karena Nasdem hendak berpamitan keluar dari kabinet Jokowi, namun ditujukan membahas agenda kebangsaan.
"Betul bertemu di Istana Merdeka (Surya Paloh), sekitar dua jam berdiskusi tentang penyelenggaraan negara disaat tantangan dunia global yang masih luar biasa. Topik bahasan lebih mengutamakan pembicaraan terkait kehidupan kebangsaan dan profile politik nasional serta strategi menjaga konsolidasi demokrasi yang lebih matang dan lebih sehat," jelas Jhonny.
Menurut Jhonny, pembahasan konsolidasi demokrasi kebangsaan inilah yang menjadi agenda penting antara Jokowi dan Nasdem di Istana Merdeka tersebut. Tetapi permasalahan kocok ulang susunan Kabinet, Jhonny mewakili Nasdem mengatakan itu menjadi hak prerogatif Presiden.
"Topik itu yang menjadi porsi tokoh-tokoh nasional sedangkan masalah portofolio kabinet menjadi domain Presiden yang dari waktu ke waktu selalu dihormati oleh Pimpinan Nasdem," terang Jhonny.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengomentari terkait isu Ketum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh yang sudah berpamitan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto usai melaksanakan jalan pagi sehat di Kompleks Stadion GBK Senayan Jakarta Pusat pada Minggu (21/8/2022).
Media awalnya bertanya kepada Hasto alasan petinggi PDIP akan mengunjungi Surya Paloh di Nasdem Tower pada 22 Agustus 2022 karena ada isu Nasdem pamit dengan Jokowi karena berbeda arah di Pemilu 2024.
"Rancangan pertemuan ke Nasdem inikan sebelum pak Presiden Jokowi bertemu dengan Surya Paloh, jadi kita sudah merancang pertemuan itu," ujar Hasto Kristiyanto.
Editor : Putra