PONOROGO, iNews.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Gontor Ponorogo akhirnya buka suara, terkait tewasnya santrinya bernama Albar Mahdi (17) asal Palembang yang diduga dianiaya sesama santri.
Melalui juru bicaranya, Ustadz Noor Syahid, pihak Ponpes Gontor yang ada di Kecamatan Mlarak Ponorogo ini selain ikut belasungkawa, juga mengucapkan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa salh satu santrinya.
"Kami dari pihak kluarga besar pondok Modern Darusalam Gontor, dengan ini memohon maaf sekaligus belangsungkawa atas meninggalnya ananda AM (Albar Mahdi, red)," Noor Syahid melalui rilis resmi Ponpes Gontor.
Lanjutnya, Noor Syahid mengungkapkan, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan santri senior terhadap korban, hingga berujung kematian.
"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum meninggal," ungkapnya.
Lebih jauh, Pondok Gontor mengaku telah mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan santri yang diduga melakukan penganiayaan, dan telah dikembalikan ke orang tuanya masing-masing saat itu juga.
"Pada hari yang sama almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi tegas kepada santri yang diduga terlibat. Yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan secara permanen dari Pondok Modern Darusalam Gontor, dan memulangkanya ke orang tuanya masing-masing," jelas Noor.
Diberitakan sebelumnya Pengacara Hotman Paris Hutapea memposting sebuah video di akun Instagramnya, tentang pengaduan seorang ibu di Kota Palembang, yang mengatakan bahwa anaknya diduga menjadi korban penganiayaan oleh sesama santri Ponpes Gontor l, tempatnya bersekolah.
Didalam video tersebut, Hotman Paris langsung meminta Kapolda Jatim, untuk melakukan penyelidikan atas pelaporan seorang ibu yang datang bersama keluarga mengadu padanya.
"Halo Pak Kapolda Jatim. Ini ada ibu yang anaknya meninggal, diduga akibat penganiayaan," ujarnya dalam video unggahanya.
Editor : Putra