SLEMAN, iNews.id - Nasib naas dialami dua bocah diKapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tewas akibat tersetrum listrik. Keduanya yang masih duduk di sekolah dasar (SD) tersebut ditemukan di dekat kolam ikan setempat.
Kapolsek Berbah AKP Parliska dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Kedua bocah tersebut adalah FA (8), siswa kelas III Sekolah Dasar dan FM (12) siswa kelas VI Sekolah Dasar. Kedua bocah tersebut berasal dari RT yang berbeda di Padukuhan Sumber Lor, Kalurahan Kalitirto.
"Benar ada peristiwa tersebut. Keduanya sering terlihat main bebarengan dengan bocah lain di Padukuhan tersebut," ujar Parliska, Sabtu (18/9/2022).
Parliska menambahkan, peristiwa tersebut bermula dari adanya laporan warga yang menyebutkan jika ada dua bocah yang ditemukan meninggal dunia di kolam ikan. Salah satunya dalam posisi terlilit kabel listrik lampu penerangan lampu.
Kala itu, ada salah satu warga yang diberitahu teman-teman korban, bahwa ada dua teman mereka yang kesetrum kabel lampu penerangan di sebuah kolam. Warga tersebut kemudian mendatangi kolam yang dimaksud para bocah.
"Benar saat itu korban FM ditemukan dengan kondisi kaki sebelah kanan terlilit kawat," ujarnya.
Parliska menambahkan, dia belum mengetahui secara pasti kondisi FA ketika ditemukan warga. Namun usai ditemukan, warga berusaha menyelamatkan kedua bocah tersebut dengan membawa keduanya ke rumah sakit (RS).
Keduanya dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis di instalasi gawat darurat (IGD). Namun berdasarkan keterangan dokter piket, korban FA sewaktu tiba di RS kondisi detak jantungnya masih ada namun denyut nadinya sudah tidak ada.
"Tak berselang lama, nyawa korban tidak tertolong. FA meninggal dunia di RS. Sementara itu, korban FM sudah tidak bernyawa ketika masuk ke IGD," tuturnya.
Parliska menambahkan keduanya meninggal akibat kesetrum jaringan kabel listrik penerangan lampu, yang dipancangkan dengan tali kawat. Kemunginan keduanya terkena setrum tegangan listrik kawat, yang digunakan sebagai tali pancang kabel lampu penerangan.
"Kami masih menyelidiki peristiwa tersebut," ujarnya.
Editor : Putra