get app
inews
Aa Read Next : Terbakar Cemburu, Pemuda Tega Bunuh Mantan Pacar dengan Racun Sianida

Pengungkapan Kronologi Saat Aremania Doa Bersama di Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 | 07:06 WIB
header img
Aremania doa bersama di Kanjuruhan (ist)

MALANG, iNews.id - Tragedi di Stadion Kanjuruhan masih menyisakan duka mendalam bagi semua orang khususnya Aremania. Hal ini membuat ratusan pendukung AremaFC, menggelar doa bersama. Kegiatan doa bersama ini guna mendoakan teman-teman mereka yang telah menjadi korban.  

Doa bersama ini dilakukan di halaman depan Stadion Kanjuruhan pada Minggu malam (2/10/2022). Doa bersama ini dipimpin oleh seorang ulama.

Tampak, Aremania dan warga melanjutkan ayat suci Alquran dengan menyalakan lilin di hadapan mereka. Beberapa orang tampak menitihkan air mata saat melantunkan doa.

Peserta doa yang juga Aremania, Jamhuri mengatakan, doa bersama ini melambangkan rasa duka yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan.

"Malang sekarang berduka dengan kejadian kemarin itu. Ini takdir dan kehendak yang kuasa. Tapi ini sangat disayangkan bisa terjadi," kata Jamhuri usai mengikuti doa bersama, Senin dini hari (3/10/2022).

Dia menambahkan, pada dasarnya Aremania tidak suka tindakan anarkis.

"Kami Aremania Aremanita cinta damai, tidak suka kekerasan, anarkis. Kami hanya turun untuk menyampaikan kekesalan kita karena kalah," kata dia.

Dia menyebut, pihak aparat keamanan malah menembakan gas air mata saat para penonton turun ke lapangan.

"Temen-temen panik saat ditembak gas air mata. Banyak teman kita berdesakan, terinjak. Gas air mata ini menganggu pernapasan," katanya.

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ini terjadi setelah Arema FC dibekuk Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di lanjutan Liga 1 2022-2023 pada Sabtu (1/10/2022).

Pihak keamanan yang mencoba menhurai kerusuhan itu melepaskan gas air mata ke tribun penonton. Sayangnya, hal itu justru membuat ribuan penonton panik. Suporter Arema FC itu pun berdesakkan mencari jalan keluar.

Alhasil, banyak dari mereka yang terinjak-injak dan mengalami sesak napas. Bahkan, menurut keterangan resmi yang diberikan oleh pihak kepolisian, terdata 125 orang meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut