JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Dibelahan dunia ada beragam tarian tradisional adat setempat yang dianggap misterius. Bahkan tarian tersebut sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka dan sudah menjadi budaya turun temurun.
Melansir dari laman Listverse, berikut 5 tarian yang paling misterius di dunia.
1. Menari Untuk Menghormati Para Dewa
Agama Brasil, Candomble, diterjemahkan menjadi "Menari untuk Menghormati Para Dewa." Iman ini memadukan Katolik dengan tradisi dari praktik spiritual Afrika Barat. Canomble ditempa selama periode pergolakan antara abad 16 dan 19, ketika Portugis mengimpor budak ke Brasil dari seluruh Afrika.
Budak dipaksa untuk masuk Kristen. Mereka menggabungkan berbagai aliran kepercayaan tradisional dengan kepercayaan baru serta spiritualitas asli Brasil, yang memiliki kesamaan dengan aliran mereka sendiri. Sejak awal agama, praktisi Candomble menghadapi penganiayaan dan dipaksa untuk mempraktikkan agama mereka secara rahasia.
Simbol dan roh ilahi disembunyikan di balik identitas para santo Katolik. Pada 1970-an, pemerintah Brasil menghentikan undang-undang yang mewajibkan izin polisi untuk praktik agama di depan umum, yang memungkinkan Candomble keluar dari bayang-bayang. Saat ini, lebih dari dua juta orang mempraktikkan keyakinan ini. Itu juga ditemukan di negara-negara tetangga Argentina, Venezuela, Uruguay, dan Kolombia.
2. Tarian Pedang
Tarian pedang Istimewa
Tarian pedang adalah salah satu ritual paling luas di dunia. Di Pakistan dan Nepal, mereka sangat penting untuk pernikahan dan perayaan lainnya. Pameran jalanan India tidak lengkap tanpa paika adhata yang pernah digunakan untuk melatih prajurit Odisha.
Diwarisi dari Kreta, tarian pedang merupakan bagian integral dari identitas Helenistik. Mereka juga tersebar luas di seluruh Eropa, khususnya di daerah yang sesuai dengan Kekaisaran Romawi Suci dan negara Basque. Selama kira-kira empat milenium, budaya dunia mengembangkan tarian untuk merayakan dan mempelajari pedang.
Tarian pedang ini dianggap sebagai komponen moral penting dari seni bela diri. Melalui kesabaran, ketekunan, dan kerendahan hati, ritus-ritus kuno ini mengajarkan pelajaran yang tak ternilai.
Editor : Putra