CIANJUR, iNewsPonorogo - Sejumlah warga Cianjur alami trauma, sehingga mereka memilih untuk tidur diluar rumah dan emperan toko.
Mereka kawatir gempa magnitudo 5,6 kemarin terulang kembali. Namun karena cuma tidur seadanya sehingga didera kedinginan.
Bahkan, sebagian orangtua membawa serta anaknya yang masih balita untuk menempati emperan sebuah toko lantaran takut untuk tinggal di rumah karena khawatir terjadi gempa susulan yang bisa merobohkan bangungan.
Mereka takut gempa susulan terjadi saat sedang terlelap tidur, karena itu sebagian warga memutuskan mengajak keluarganya tidur di luar rumah. Selain itu mereka juga mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak tidur didalam rumah terlebih dulu.
"Kami takut ada gempa susulan," ujar salah seorang warga bernama Titin.
Sementara itu, pemerintah daerah Kabupaten Cianjur juga telah mendirikan tenda pengungsian di depan halaman Pendopo Bupati. Hingga saat ini, ribuan pengungsi masih bertahan di sejumlah tenda yang tersebar di sejumlah wilayah yang terdampak gempa.
Warga berharap kepada pemerintah untuk segera memberikan bantuan logistik dan perlengkapan anak.
Selain itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dengan membawa bantuan logistik ke lokasi yang terdampak gempa.
Bahkan tim juga mendirikan 47 tenda pengungsi untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak.
BNPB juga telah menyiapkan bantuan logsitik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan logistik utama senilai Rp500 juta.
Pantauan di lapangan, saat ini sebagian masyarakat mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing. BNPB mengimbau kepada masyarakat jika kondisi rumahnya terdampak gempa, dapat mengungsi di tempat pengungsian yang telah disediakan.
Editor : Putra