JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Bencana Gempa bumi seperti di Turki memang tidak disangka-sangka. Apalagi di Indonesia juga sering terjadi gempa bumi. Sehingga diperlukan antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, masyarakat bisa membuat atau menggunakan alat deteksi dini gempa bumi.
Gempa di Kota Jayapura, kata Muhari, hendaknya disikapi dengan sikap yang lebih waspada, namun tidak perlu takut atau khawatir berlebihan. Meski, gempa susulan masih bermunculan beberapa kali, namun kekuatannya terus melemah.
“Terlihat dari data BMKG kekuatannya melemah. Sehingga bapak dan ibu sekalian tidak perlu takut, namun kami minta tetap waspada,” ujar Abdul Muhari.
Pria yang juga ahli gempa bumi dan tsunami BNPB itu mencontohkan, masyarakat sebenarnya dapat memanfaatkan alat-alat rumah tangga sebagai sistem peringatan dini gempa bumi sederhana.
Peringatan dini gempa bumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar dan mudah dijumpai di rumah. Misalnya, dengan menyusun kaleng bertingkat.
Sehingga dapat menjadi alarm jika terjadi gempa bumi. Kaleng-kaleng bekas diisi batu dan disusun secara bertingkat. Maka, ketika gempa susulan terjadi kaleng-kaleng ini akan jatuh.
"Sehingga menimbulkan bunyi yang berisik sebagai alarm bagi pemilik rumah untuk segera keluar rumah," ujarnya.
Muhari juga mengimbau masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, kulkas dan sebagainya.
“Bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, dan lain-lain yang bisa menghalangi ketika keluar rumah saat terjadi gempa,” ujarnya.
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,4 di Kota Jayapura telah memaksa 2.148 jiwa mengungsi di 16 titik. Berdasarkan rekaman data BMKG gempa susulan terus terjadi hingga 1.124 kali terhitung sejak 2 Januari 2023, yang mana dua di antaranya berdampak signifikan.
“Ada sebanyak 1.124 kali gempabumi sejak 2 Januari 2023,” ujar Koordinator Bidang Obs BMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji.
Editor : Putra