SUKABUMI, iNewsPonorogo.id - Media sosial kembali dibikin heboh dengan sebuah video viral yang merekam Sekretaris Umum (Sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi bersama tiga temannya, memegang senjata laras panjang dan membacakan potongan surat AlQuran.
Dalam video yang berdurasi 48 detik tersebut terucap oleh Sekum MUI tersebut yang dinilai bernada propaganda.
“Jadilah hamba yang membunuh bukan yang dibunuh. Perangi orang musyrik dimanapun mereka berada. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Takbir,” ucapan di dalam video.
Saat dimintai keterangan Sekum MUI yang belakangan diketahui bernama Ujang Hamdun terkait video viral tersebut, akhirnya memberikan keterangan dan permintaan maaf.
“Saya bersama rekan-rekan saya, ini ada Kang Anton, Kang Rozak dan David bahwa pertama saya sampaikan dulu secara tegas, saya NKRI dan kegiatan saya bagaimana membina narapidana dan napiter, kemarin baru deklarasi setia kepada NKRI, ikrar kembali setia kepada negara,” kata Ujang.
Lanjutnya, masih menurut Ujang menjelaskan bahwa dirinya membantah jika terafiliasi dengan kelompok teroris tertentu, dan tidak ada sedikitpun niat untuk melawan NKRI.
Kemudian pembuatan video tersebut, sekedar untuk konsumsi pribadi, serta di internal teman-teman pengajian dan tidak ada niat untuk disebarluaskan.
“Isinya pun dalam pemahaman kami tidak ada provokasi karena kami tidak punya latar belakang dari garis keras atau melawan negara, atau lainnya, yang sifatnya radikal, karena latar belakang kami bukan di situ,” terangnya.
Kemudian Ujang bersama 3 temannya juga sudah melakukan silaturahmi, dan memberikan penjelasan kepada TNI dan Polri terkait isi video tersebut, serta telah menyerahkan senapan angin ke Kodim 0607.
“Sekali lagi saya mohon maaf atas video tersebut apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Editor : Putra