PACITAN, iNewsPonorogo.id - Suasana duka menyelimuti kediaman prajurit TNI Angkatan Darat, Pratu Miftah Arifin di Desa Nanggungan, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Dimana istri dan keluarga besar Pratu Miftah, sangat terlihat raut kesedihannya, atas gugurnya pasukan Yonif 321/GT tersebut.
Seperti diketahui, bahwa Pratu Miftahul Arifin dikabarkan gugur pada Sabtu pagi (15/4) saat bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT, di wilayah Mugi sedang menjalankan misi pencarian Pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB)
Sang istri, yaitu Nur Aziza, mengungkapkan jika suaminya, Pratu Miftah Arifin tidak hanya meningakan dirinya, namun juga putrinya yang masih berusia 2 tahun, serta kedua orang tua yaitu Santoso dengan Parmi
Hingga kini, pihak keluarga cuma bisa berharap Jenazah Pratu Miftahul Arifin dapat dengan segera di evakuasi dan di pulangkan ke rumah duka.
“Kabar terbaru yang saya terima sudah ditemukan titik lokasi, jenasah diupayakan agar segera dapat dievakuasi” kata Nur.
Lanjutnya, Aziza menambahkan bahwa, sebelum peristiwa terjadi, Korban sempat menghubungi keluarga dan meminta selalu didoakan ketika akan berpatroli ataupun sedang menjaga Pos.
“Saat berkomunikasi dengan keluarga, korban selalu meminta didoakan” ungkapnya.
Sementara itu, data lapangan menyebut jumlah prajurit yang sedang melakukan tugas saat diserang KKB di Mugi sebanyak 36 orang yang terdiri dari 20 orang anggota YR 321/GT dan 16 orang dari Kopassus.
Dari jumlah tersebut dilaporkan beberapa diantaranya gugur setelah terjadi kontak senjata dengan KKB.
Editor : Putra