get app
inews
Aa Read Next : Kecelakaan Hari Ini, Truk Fuso Hantam Tractor Head hingga Sopir Terjepit

Ngeri ! Video Bocah SD di Jombang Ditendang Teman Sekelas, Korban Teriak Kesakitan Minta Ampun

Selasa, 27 Juni 2023 | 11:06 WIB
header img
Viral bocah SD di Jombang ditendang teman sekelas, korban teriak minta ampun. Foto: Istimewa

JOMBANG, iNewsPonorogo.id - Ngeri! Viral di media sosial bocah SD dihajar dan ditendang teman sekelasnya sandiri sambil direkam pakai HP. Korban yang sendirian terlihat tak berdaya dan hanya bisa berteriak minta ampun.

Meski korban minta ampun dan mengerang kesakitan, pelaku tetap memukul dan menendang korban sepuasnya.

Video penganiayaan berdurasi 20 detik itu sudah beredar di beberapa media sosial.

Ternyata, di balik penganiayaan ini ada 4 teman pelaku yang menonton sambil merekam pakai ponsel. Mereka sama sekali tidak menolong korban atau meminta pelaku mrnghentikan aksinya.

Korban yang sudah roboh dan tersungkur di tanah terus dipukuli dan ditendang oleh pelaku. Akibatnya korban memgalami sejumlah luka di tubuhnya.

"Ampun, ampun," teriak korban menhegrang kesakitan.

Setelah ditelisik, pelaku dan korban penganiayaan itu merupakan siswa kelas 5 SD yang ada di Desa Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.

Saat penganiayaan berlangsung, pelaku didampingi oleh 4 temannya, yang mana salah satunya bertugas sebagai perekam video dan yang lainya hanya sebagai penonton.

Akibatnya, korban yang sendirian tak berani melawan dan cuma bisa mengerang kesakitan teriak ampun.

Belum diketahui motif dan penyebab penganiayaan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Junaidi Catur Wicaksono Kepala Deza Japanan membenarkan jika bocah SD yang menjadi korban itu merupakan warganya. Sedamgkan pelaku adalah warga desa tetangga.

Menurut Junaidi, dalam sehari-harinya korban dan pelaku ini merupakan teman satu kelas di sebuah SD.

"Iya benar korban warga Desa kami. Korban dan pelaku teman satu kelas," ungkap Junaidi.

Meski begitu, belum diketahui secara pasti motif yang melatar belakangi penganiayaan tersebut.

Kronologi penganiayaan itu, menurut Junaidi, bermula daat para pelaku menjemput korban dengan alasan bermain layang-layang bareng.

"Tapi sesampainya di lokasi yakni di belakang sekokah, korban langsung dihajar hingga babak belur," tutur Junaidi.

Meski jumlah pelaku yang menjemout berjumlah 5 orang, tapi hanya 1 orang yang melakukan penganiyaan terhadap korban.

Atas kasus ini, pohak sekolah telah melakukan mediasi antara orang tua korban dan pelaku.

Hasilnya kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak akan membawa kasus ini kepada pihak kepolisian.

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut