get app
inews
Aa Read Next : Deretan Negara dengan Budaya Seks Bebas, Mana Saja

Deretan 5 Negara Krisis Anak Akibat Warganya Tidak Bergairah Hubungan Seks

Minggu, 02 Juli 2023 | 15:16 WIB
header img
Negara alami krisis anak karena warga tidak bergairah berhubungan Seks Foto: ilustrasi/Okezone

JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Beberapa Sejumlah negara saat ini alami penurunan populasi yang signifikan karena berbagai faktor salah satunya resesi seks atau penurunan gairah untuk berhubungan seksual warganya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara teratur menerbitkan proyeksi demografi metrik termasuk kesuburan, kematian, dan migrasi internasional.

Dilakukan analisa sehingga dapat diketahui beberapa negara yang diproyeksikan persentase penurunan populasi terbesar.

Dilansir dari World Population Review, berikut negara yang mengalami penurunan populasi dan diproyeksikan penurunan populasi terbesar selama 2020-2050.

1. Bulgaria

Bulgaria menjadi negara dengan penurunan populasi tertinggi dalam satu dekade terakhir, yaitu sebesar 7,97%. Pada tahun 2011, populasi Bulgaria mencapai 7,5 juta jiwa, sedangkan pada 2021 hanya tersisa 6,9 juta jiwa.

Penurunan ini disebabkan oleh tingkat kelahiran rendah dan migrasi keluar yang signifikan. Populasi Bulgaria diperkirakan menurun sebesar 22,5% dari 6,9 juta pada tahun 2021 menjadi 5,4 juta pada tahun 2050.

2. Lituania

Lituania saat ini sedang mengalami penurunan populasi. Sejak 1990-an, Lituania telah kehilangan hampir seperempat populasinya dan beberapa daerah di negara itu kehilangan lebih dari 50% penduduknya.

Populasi negara itu menurun sekitar 1,5% per tahun, dan telah mencapai populasi terendah dalam beberapa dekade. Salah satu penyebab utama penurunan populasi adalah tingginya tingkat emigrasi.

Departemen Statistik Lituania, menyebut alami penurunan populasi sebesar 6,99%. Dari 3,2 juta jiwa populasi pada tahun 2011, turun menjadi 2,7 juta jiwa pada 2020.

Populasi Lituania akan terus menyusut sebesar 22,1% selama tiga dekade berikutnya. Populasinya diperkirakan menyusut dari 2,7 juta menjadi 2,1 juta orang.

3. Latvia

Latvia alami penurunan populasi sebesar 7,38%. Jumlah penduduk Latvia pada tahun 2011 sebanyak 2,2 juta jiwa, sedangkan pada 2021 hanya tersisa 1,9 juta jiwa.

Latvia telah kehilangan sekitar satu perlima populasinya sejak menjadi anggota Uni Eropa pada Mei 2004. Negara ini akan kehilangan populasi sebesar 21,6% antara tahun 2020 dan 2050.

Migrasi ekonomi dan tingkat kelahiran yang rendah menjadi alasan terbesar penurunan populasi.

4. Ukraina

 

Ukraina diperkirakan akan kehilangan populasi sebesar 19,5%. Populasi Ukraina diprediksi turun dari 43,7 juta pada tahun 2020 menjadi 35,2 juta pada tahun 2050.

Beberapa penyebab berkurangnya populasi Ukraina adalah tingkat emigrasi yang tinggi, tingkat kematian yang tinggi, disertai tingkat kelahiran yang rendah.

Tingkat kelahiran di Ukraina adalah 9,2 kelahiran per 1.000 orang dan tingkat kematiannya adalah 15,2 kematian per 1.000 orang.

5. Serbia

Populasi Serbia diperkirakan menurun dari 8,7 juta menjadi 7,1 juta selama 3 dekade ke depan. Artinya, penduduk Serbia akan berkurang sekitar 18,9%.

Penurunan populasinya karena banyak pekerja Serbia yang berpendidikan tinggi dan terampil telah meninggalkan negara.

Tingkat migrasi yang tinggi dibarengi dengan tingkat kesuburan yang rendah juga menjadi salah satu penyebab.

Editor : Dinar Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut