get app
inews
Aa Text
Read Next : Berikut Hasil Penghitungan Suara di TPS Cabup Ponorogo, Siapa yang Unggul

Melihat Bengkel Dokar di Ponorogo, Ada Sejak Tahun 1951

Sabtu, 29 Juli 2023 | 09:24 WIB
header img
Bengkel dokar yang ada di Ponorogo tetap bertahan foto: iNewsPonorogo.id/Putra

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Dokar atau delman memang merupakan alat transportasi zaman dulu sebelum kendaraan bermotor menjadi populer. Meskipun sekarang dokar sudah jarang ditemui, di Ponorogo, ada bengkel dokar yang masih bertahan di kota Reog ini.

Bengkel dokar tersebut terletak di Kelurahan Singosaren, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, dan telah ada sejak tahun 1951. Selain melayani perbaikan dokar dari Ponorogo, banyak dokar dari luar kota seperti Pacitan, Trenggalek, Kediri, dan Tulungagung juga diperbaiki di sana.

Mengenai teknik perbaikan dokar, Mulyono, sang pemilik bengkel, menjelaskan bahwa menjadi tukang dokar membutuhkan ketekunan dan ketelitian.

Proses merangkai dokar melibatkan penggunaan besi dan kayu, terutama untuk bagian roda. Kayu Jati menjadi pilihan karena sifatnya yang awet, menghindari kerusakan akibat pelapukan.

"Karena merangkai dokar itu pakai besi dan kayu. Tapi kebanyakan kayu. Untuk roda terutama," kata Mulyono.

Mulyono terbilang menjadi satu-satunya yang membuka bengkel dokar di Ponorogo karena keterbatasan minat orang untuk melanjutkan tradisi tersebut.

Dahulu, bersama sang ayah, Mulyono juga memperbaiki cikar, alat transportasi yang ditarik oleh dua sapi, namun seiring berjalannya waktu, dokar dan cikar semakin jarang digunakan karena maraknya kendaraan bermotor.

"Dulu Bapak saya dibantu 9 orang karyawan. Sekarang nggak ada, karena orang gak telaten. Terus jarang juga dokar, sekarangkan sudah banyak mobil, motor," tambah Mulyono.

Lanjutnya, Mulyono mengungkapkan jika bengkelnya sekarang sepi, bahkan saking sepinya, berbulan-bulan hanya ada satu atau dua dokar saja yang dia perbaiki. Itu pun hanya memperbaiki bagian roda yang memang lebih sering rusak.

"Roda itu paling sering, entah kayunya, bannya karena rangkanya pakai kayu kecil jadi harus telaten," ungkapnya.

Saat ini, dokar lebih banyak digunakan sebagai sarana wisata atau sebagai pajangan di rumah tradisional seperti joglo. 

"Biasanya orang Bandung atau Surabaya ke sini mencari dokar bekas untuk jadi pajangan," pungkas Mulyono.

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut