get app
inews
Aa Text
Read Next : Puluhan Keris dari Berbagai Daerah Dipamerkan di Ponorogo, Ada Milik Prabowo Subianto

Keris Condong Campur, Pusaka Majapahit Melegenda dan Misterius, Ini 5 Faktanya!

Minggu, 30 Juli 2023 | 17:02 WIB
header img
Keris Condong Campur adalah salah satu keris pusaka yang mendapat banyak perhatian dalam legenda dan folklor Kerajaan Majapahit. Foto: Ist

KERIS Condong Campur adalah salah satu keris pusaka yang mendapat banyak perhatian dalam legenda dan folklor Kerajaan Majapahit. Dikenal juga dengan sebutan Kanjeng Kyai Condong Campur, keris ini memiliki ciri khas dan filosofi yang unik.

Berikut 5 fakta mengenai keris yang menarik ini:

1. Keunikan Bentuk dan Filosofi

Keris Condong Campur memiliki bentuk dapur keris lurus dengan panjang bilah sedang, dilengkapi dengan kembang kacang, satu lambe gajah, dan satu sogokan di depan.

Ukuran panjangnya mencapai ujung bilah tanpa adanya sogokan belakang. Tidak hanya itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an. Nama Condong Campur memiliki makna filosofis yang mendalam.

"Condong" merujuk pada miring atau mengarah ke suatu titik, yang menggambarkan keberpihakan atau keinginan. Sementara itu, "Campur" berarti penyatuan atau perpaduan.

Dengan demikian, Keris Condong Campur melambangkan keinginan untuk menyatukan perbedaan dan mencapai kesatuan dalam keberagaman.

2. Sejarah dan Filosofi Kerajaan Majapahit

Keris Condong Campur memiliki kaitan dengan sejarah dan filosofi Kerajaan Majapahit. Pada masa kejayaannya, terjadi perbedaan yang signifikan di antara masyarakat, termasuk perbedaan agama, budaya, dan kasta.

Golongan pertama terdiri dari pemilik modal, pedagang, dan pejabat, sementara golongan kedua adalah masyarakat bawah yang merasa terpinggirkan. Dalam dunia keris, golongan pertama diibaratkan dengan keris Sabuk Inten, yang menggambarkan kemewahan dan kekayaan pemilik modal.

Sedangkan keris Sengkelat melambangkan perasaan kesal dan kecewa golongan kedua atas kondisi yang mereka alami.

3. Upaya Persatuan yang Tertunda

Keris Condong Campur menjadi simbol upaya untuk menyatukan golongan-golongan yang berbeda.

Namun, upaya pembauran yang sebenarnya terjadi hanya pada permukaan saja, karena para pemilik modal tidak berkeinginan untuk terlibat dalam persatuan ini, khawatir akan mengganggu kepentingan mereka.

Filosofi ini merefleksikan keadaan masyarakat pada masa itu dan bagaimana beragamnya pandangan dan kepentingan menyulitkan tercapainya persatuan yang sesungguhnya.

4. Mitos dan Legenda

Keris Condong Campur tidak hanya dikenal dalam sejarah, tetapi juga dalam mitos dan legenda. Konon, keris pusaka ini dibuat oleh seratus orang mpu dari berbagai tempat dengan bahan-bahan yang spesial.

Namun, meskipun memiliki kekuatan luar biasa, keris ini dianggap memiliki watak jahat. Dalam mitos yang berkembang, terdapat pertengkaran antara Keris Sabuk Inten dan Keris Condong Campur yang berujung pada kekalahan Sabuk Inten.

Begitu pula dengan Keris Sengkelat, yang juga mengalami pertikaian dengan Keris Condong Campur dan akhirnya berhasil mengalahkannya hingga keris tersebut melesat ke angkasa dan menjadi Lintang Kemukus (komet atau bintang berekor).

Konon, keris ini mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk menyebabkan huru-hara yang dikenal dalam bahasa Jawa sebagai "ontran-ontran."

5. Kenyataan Sejarah

Meskipun legenda dan mitos mengelilingi Keris Condong Campur, pada kenyataannya, perpecahan di masyarakat Majapahit tetap berlangsung, baik di kalangan masyarakat maupun di dalam istana.

Perpecahan ini pada akhirnya membuat Kerajaan Majapahit melemah dan akhirnya tunduk pada Kerajaan Demak yang didirikan oleh para keturunan Majapahit sendiri. Keris Condong Campur menjadi simbol keinginan untuk menyatukan perbedaan dan memahami filosofi persatuan dalam keberagaman.

Meskipun tidak selalu tercapai dalam kenyataan, penting bagi kita untuk terus memahami nilai-nilai yang diwariskan oleh keris pusaka yang unik ini.

Keris Condong Campur bukan sekadar sebuah pusaka, tetapi juga memiliki filosofi yang dalam dan menyimpan banyak kisah menarik di baliknya. Sebagai simbol keberagaman dan keinginan untuk menyatukan perbedaan, keris ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia.

Semoga keunikan dan makna filosofis Keris Condong Campur dapat terus dihargai dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut