GRESIK, iNewsPonorogo.id - Media sosial kembali dibuat ramai dengan unggahan video yang memperlihatkan seorang ibu bernama Marita Sani melayangkan terhadap petugas Satpas Satlantas Polres Gresik. Hal ini lantaran kecewa anaknya, bernama Nur Muhammad Rivaldi (22), gagal 13 kali dalam ujian praktek untuk Surat Izin Mengemudi (SIM).
Dalam sebuah video berdurasi 4 menit 57 detik, Marita Sani menyoroti perlunya aturan yang lebih jelas dalam proses pembuatan SIM.
Dalam videonya, ibu dari enam anak ini dengan tegas menyatakan rasa kekesalannya usai anaknya selalu gagal melewati ujian praktek SIM, bahkan hingga 13 kali sampai membuat anaknya mengalami trauma terhadap petugas kepolisian.
Menghadapi kekecewaan tersebut, Marita Sani sempat berusaha untuk menemui Kasatlantas Polres Gresik, Akp Agung Fitransyah, guna mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang prosedur yang sebenarnya dalam pengurusan SIM.
Sayangnya, upayanya untuk bertemu dengan Kasatlantas gagal, dan malah berakhir dengan perdebatan sengit dengan anggota Satlantas.
Meskipun sempat berdebat, akhirnya seorang petugas dari Satlantas bersedia membantu Marita Sani dengan menerbitkan SIM untuk anaknya dan suaminya, Sudirman (49).
Marita Sani berharap Kapolri dapat mengeluarkan aturan yang lebih jelas untuk para petugas Satlantas di lapangan.
Menurutnya, imbauan saja tidak cukup, karena justru dapat membingungkan para petugas atau anggota Satlantas. Ia berharap agar ujian praktek SIM menjadi lebih dapat diakses dan dimengerti oleh para calon pengemudi, sehingga tidak terjadi kegagalan berulang kali seperti yang dialami oleh anaknya.
"Ujian prakteknya masih sesulit itu. Anak saya selalu gagal dan dia punya trauma dengan Polisi. Saya hanya meminta bapak Kapolri menerbitkan aturan yang jelas untuk pegangan petugas di lapangan," pungkas Marita Sani.
Editor : Putra