"Ini peringatan kemenangan perang," kata Bendesa Adat Munggu, I Made Rai Sujana.
Dari tradisi penyambutan ini, Mekotek berkembang menjadi tradisi turun-temurun yang rutin diadakan di Desa Adat Munggu.
Meskipun sempat dilarang oleh penjajah Belanda pada tahun 1915 karena dianggap sebagai simbol pemberontakan, tradisi ini tetap dijalankan oleh warga karena diyakini dapat menghilangkan wabah penyakit saat melanda.
Seiring dengan perkembangan zaman, Mekotek juga menjadi atraksi budaya yang menarik bagi wisatawan. Saat acara Mekotek berlangsung, wisatawan lokal maupun mancanegara biasanya turut menyaksikan.
"Ini atraksi wisata menarik karena Bali berbasis wisata budaya," pungkas salah satu pemandu wisata Bali, Agung Nova.
Editor : Dinar Putra