JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Video viral yang menghebohkan media sosial yang memperlihatkan aksi penganiyaan terhadap seorang remaja, telah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian. Hal ini diungkapkan Kapolsek Jagakarsa, Kompol Muktazam.
Dalam video yang diduga diambil dari rekaman kamera pengawas atau CCTV, terlihat dua remaja yang sedang mengendarai sepeda motor berwarna hijau, melakukan aksi penganiayaan. Di belakang mereka, seorang remaja lain mengendarai sepeda motor berwarna pink. Keduanya terlihat melintas di sebuah gang sebelum berhenti.
Setelah berbelok, pengendara sepeda motor hijau memutuskan untuk menghentikan sepeda motor lain. Tanpa diduga, pengendara motor hijau, yang mengenakan pakaian hitam, langsung melakukan tindakan kekerasan terhadap korban yang juga mengenakan pakaian berwarna hijau. Aksi tersebut terlihat sangat kejam, dengan korban yang lebih kecil tak mampu melawan.
Korban tampak pasrah ketika pelaku mengancamnya. Tindakan pencekikan dan pembantingan korban membuatnya tersungkur.
Korban yang memiliki tubuh lebih kecil dari pelaku, korban tak kuasa melawan dan hanya pasrah. "Ampun gak lu, ampun gak lu?" gertak pria berpakaian serba hitam sambil mencekik korban.
"Lu siapa dulu ni bang, gua ga kenal lu?" tanya korban setelah cekikan dilepas sembari berusaha untuk duduk.
Dalam tindak lanjut, korban menanyakan identitas pelaku, namun pelaku tetap tidak kenal dengannya.
"Ga kenal-ga kenal, kalau di WA jangan tengil lu," ucap pria serba hitam sembari menginjak kepala korban.
Kompol Multazam mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil mengidentifikasi pelaku dan tempat kejadian perkara (TKP).
"Sudah berhasil kami identifikasi, TKP sudah diketahui," kata Multazam
Meskipun rincian TKP belum dijelaskan dengan rinci, data sementara menunjukkan bahwa semua pihak yang terlibat masih di bawah umur.
Terlepas dari motif di balik penganiayaan ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman.
Kompol Multazam berharap agar keluarga korban dan pelaku dapat segera melaporkan peristiwa ini agar informasi yang lebih akurat dapat segera diperoleh.
"Mudah-mudahan keluarga maupun korban bisa segera melapor, sehingga informasi bisa cepat kami terima," ucapnya.
Ia menambahkan, akan mengusut tuntas terkait semua tindakan kekerasan yang terjadi di wilayahnya.
"Segala bentuk kekerasan tidak akan kami tolelir di wilayah hukum Jagakarsa," pungkasnya.
Editor : Putra