JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Dinamika politik menjelang pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 terus berubah, bahkan terbaru muncul wacana kemungkinan duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Apakah hal tersebut bisa membuat Prabowo bakal kalah di Pilpres nanti.
Menanggapi hal tersebut Sudirman Said, Juru Bicara Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), menunjukkan bahwa adanya wacana ini mencerminkan kematangan dan kesehatan dalam berpolitik.
Lanjutnya, Sudirman menegaskan bahwa Koalisi Perubahan menerima kemungkinan kerja sama dengan berbagai pihak dan tidak menutup pintu untuk berkoalisi. Dia berpendapat bahwa tujuan utama perjuangan politik adalah kemajuan bangsa, dan semua kandidat akan dinilai oleh masyarakat berdasarkan gagasan dan rekam jejak.
“Semua pihak membuka kemungkinan untuk bekerja sama. Tidak ada yang secara apriori menolak atau mengharuskan bermitra dengan siapa pun. Yang menyatukan perjuangan politik kita haruslah cita-cita memajukan bangsa,” katanya.
Sudirman juga menekankan pentingnya komunikasi antar tokoh dan institusi politik untuk meredakan suhu politik. Dia menjelaskan bahwa semakin banyak komunikasi yang terjalin, semakin baik bagi Koalisi Perubahan dalam meraih dukungan.
“Bagi Koalisi Perubahan, semakin banyak komunikasi antar tokoh dan institusi politik, akan semakin baik, serta mendinginkan suhu politik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sudirman menyoroti pengakuan terhadap Anies Baswedan sebagai calon yang diterima luas, terlihat dari berbagai figur bakal calon wakil presiden yang disandingkan dengannya.
“Ini sebagai bukti kapasitas Anies dalam menyatukan elemen bangsa,” terangnya.
Meskipun demikian, Sudirman menegaskan bahwa apakah Anies dan Ganjar akan berpasangan adalah keputusan yang ditentukan oleh nasib dan jodoh.
“Soal jadi atau tidak berpasangan, itu kan jodoh. Tapi bahwa banyak pihak membuka komunikasi dengan Pak Anies, itu sesuatu yang patut disyukuri,” ungkapnya.
Terkait isu ini, Sudirman menjelaskan bahwa dalam Koalisi Perubahan, segala kemungkinan selalu dibahas secara terbuka dan transparan.
“Saat ini bahwa nama calon wakil presiden untuk Anies di dalam koalisi juga sudah merujuk pada satu nama tertentu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah merespons wacana duet Anies-Ganjar dengan positif. Dia melihat bahwa keduanya memiliki kesamaan, seperti latar belakang almamater yang sama di Universitas Gadjah Mada.
Tanggapan serupa juga datang dari juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra, yang mendukung wacana tersebut sebagai langkah yang positif untuk menghadapi tantangan masa depan.
Editor : Putra