JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Di Indonesia, hal-hal gaib bukanlah hal yang asing. Namun, tahukah Anda bahwa di luar negeri, dunia gaib ternyata juga jadi perhatian. Profesor bernama Emily Selove, seorang ahli Bahasa dan Sastra Arab Abad Pertengahan, mengungkapkan bahwa jurusan ilmu sihir dan ilmu gaib akan dibuka pada tahun 2024 di Universitas Exeter di Inggris.
Menurut Profesor Emily, alasan di balik pembukaan jurusan ini adalah tingginya minat dari calon mahasiswa. Dia juga andil didalam proyek penelitian Buku Pegangan Bertuah yang didanai oleh Leverhulme.
"Lonjakan minat terhadap sihir dan ilmu gaib baru-baru ini, baik di dalam maupun di luar dunia akademis, sehingga mengapa jurusan ini dibuka dan dipelajari." kata Emily Selove.
Program satu tahun ini akan dimulai pada bulan September 2024. Mahasiswa yang bergabung dalam jurusan ini akan mempelajari sejarah dan dampak ilmu sihir di seluruh dunia terhadap masyarakat dan sains.
Para pengajar yang akan mengajar dalam jurusan ini memiliki keahlian di berbagai bidang, seperti sejarah, sastra, filsafat, arkeologi, sosiologi, psikologi, drama, dan agama. Mereka akan menunjukkan peran sihir di Barat dan Timur.
“Ini adalah satu-satunya program pascasarjana di Inggris yang menggabungkan studi sejarah sihir dengan berbagai mata pelajaran lainnya,” jelasnya.
Pembelajaran dalam program ini akan mencakup literasi sastra, seni Barat, legenda seputar King Arthur, paleografi, pemikiran dunia Islam, hingga penggambaran wanita di Abad Pertengahan.
Para mahasiswa yang menyelesaikan program magister ini akan memiliki berbagai peluang karier, termasuk di bidang pengajaran, konseling, pendampingan, pekerjaan di museum, industri pariwisata, dan berbagai bidang pekerjaan lainnya.
Kabar ini langsung menjadi viral usai diunggah akun @sosmedkeras di platform X dan mendapat respon positif dari netizen.
“Dukun-dukun dari Indonesia bisa jadi dosen dong, peluang dukun untuk go internasional ini,” komen @presiden***
“Yang ngajar Limbad,” celetuk @itsufik***
“Curiga mau nyaingin dukun,” ucap @donat***
Editor : Putra