Deretan Negara dengan Budaya Seks Bebas, Mana Saja

JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Dibeberapa negara disebut punya kebebasan melakukan seks bebas. Dimana seks merupakan salah satu aspek budaya yang sangat beragam di seluruh dunia.
Beberapa negara memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap seks dan bahkan melegalkan industri seks, sementara negara lain masih menganggapnya sebagai hal yang tabu.
Berikut adalah daftar 10 negara dengan budaya seks paling bebas di dunia:
Di Denmark, toko-toko yang menjual alat seks buka secara terang-terangan, dan rumah-rumah pelacuran seringkali adalah pemandangan umum. Negara Skandinavia ini memiliki budaya seks yang terbuka.
Thailand dikenal sebagai surga seks dengan beberapa daerah prostitusi yang menjadi daya tarik wisatawan, termasuk Patpong di Bangkok. Selain pelacur perempuan, Thailand juga terkenal dengan pelacur waria dan pria gay.
Jerman memiliki kebijakan terbuka terhadap industri pelacuran. Ini adalah salah satu negara di Uni Eropa di mana pelacuran diatur dengan sangat sistematis dan legal. Bahkan, survei menunjukkan bahwa lebih dari 60% wanita Jerman sering mengambil inisiatif dalam urusan seksual mereka.
Prancis memperlihatkan tingkat keterbukaan dengan memperbolehkan anak-anak berusia 12 tahun menonton film berkonten seksual. Prancis memiliki pandangan yang liberal tentang urusan seksual.
Italia dikenal dengan industri seks yang meriah dan glamor, yang mencerminkan kekayaan sejarah dan nilai budayanya.
Inggris memiliki tingkat perselingkuhan dalam hubungan yang tinggi. Selain itu, tingkat kehamilan di luar nikah oleh gadis di bawah umur juga meningkat.
Norwegia adalah salah satu negara yang paling ketat terhadap prostitusi. Meskipun aktivitas jual-beli seks dilarang sejak 2009, masyarakat Norwegia terbuka dalam pemilihan pasangan seksual mereka.
Mayoritas penduduk Belgia merasa nyaman dalam hubungan terbuka dan sering bertukar pasangan. Curang dalam hubungan percintaan adalah hal yang umum.
Di Finlandia, seks dianggap sebagai sesuatu yang positif, dan beberapa orang memilih untuk tidak menikah sehingga mereka bisa bertukar pasangan tanpa komitmen.
Spanyol, meskipun memiliki akar Kristen Katolik yang kuat, memiliki industri rumah bordil yang pesat. Pelacur di Spanyol memiliki hak-hak pekerja dan bahkan dapat mengajukan tunjangan pengangguran setelah tidak lagi bekerja.
Meskipun budaya seks di negara-negara ini lebih terbuka, penting untuk diingat bahwa ada juga sisi negatifnya, termasuk masalah terkait dengan perdagangan manusia, penyakit menular seksual, dan isu-isu sosial lainnya.
Editor : Putra