get app
inews
Aa Read Next : Danau Tiberias Kering, Akankah Dajjal Mahluk Penebar Fitnah Segera Muncul

Al-Masih si Pembohong Dinamakan Dajjal, Ternyata Ini Penyebabnya!

Selasa, 07 November 2023 | 11:13 WIB
header img
Ilustrasi Dajjal. Foto: Dok iNews.id

JAKARTA, iNews.id - Dajjal memiliki nama yang populer, yaitu al-Masih ad-Dajjal. Lafaz al-Masih mengandung dua makna yang bertentangan.

Al-Masih dapat berarti "ash-siddiq," yang berarti yang benar, dan "addhalal al-kazzab," yang berarti yang sesat dan pembohong. Muhammad Muhlisin dalam bukunya yang berjudul "Story Of Dajjal dan Ya’juj Ma’juj" (Araska, 2019) menyatakan, "Isa al-Masih adalah ash-siddiq, sedangkan al-Masih Ad-Dajjal adalah addhalal al-kazzab."

Dalam kitab "Nihayah fii Ghaaribi al-Atsar," dijelaskan bahwa ad-Dajjal disebut dengan nama al-Masih salah satunya karena ia memiliki satu mata yang hilang (mamsuhah).

Muhammad Muhlisin menjelaskan bahwa Al-Masih si Pembohong dinamakan Dajjal karena beberapa alasan: Dajjal menutup kebenaran dengan sihir dan kejahatan serta menyelimuti manusia dengan pengakuan dan kebohongan.

Ad-Dajjal berarti rombongan besar, dan Dajjal akan menutupi bumi dengan jumlahnya yang sangat banyak.

Disebut Dajjal karena perusakan yang dilakukannya di seluruh penjuru bumi. Sehingga, seseorang yang berbuat kerusakan juga disebut sebagai Dajjal.

Ad-Dajjal oleh sebagian ulama diartikan sebagai air emas yang digunakan untuk menyepuh sesuatu sehingga memperindah yang telah rusak, seperti memperindah kayu, porselin, atau papan.

Dajjal dinamakan demikian karena ia mengubah yang salah seolah-olah menjadi yang baik, dan yang baik diubahnya menjadi yang buruk.

Ad-Dajjal juga diartikan sebagai hiasan pada pedang dan bercak-bintik pada mata pedang, sehingga dikatakan Dajjal adalah mutiara pedang dan air yang mengalir di dalamnya.

Lafal Dajjal telah menjadi tanda bagi dirinya. Jika lafal itu diucapkan, maka ingatan kita langsung akan mengarah kepadanya. Para ulama menjelaskan bahwa al-Quran hanya menyebutkan Isa bin Maryam karena dialah yang akan membunuh Dajjal. Oleh karena itu, dalam al-Quran hanya disebut Masih al-Huda (Nabi Isa) dan tidak disebutkan Masih al-Dhalalah (Dajjal).

Menurut Yusuf al-Wabil, Dajjal adalah sosok yang digambarkan memiliki 'surga' dan 'neraka', sungai-sungai dengan air yang jernih, dan gunung-gunung roti. Alam pun tunduk pada perintahnya; jika ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit akan menurunkannya, dan jika ia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka bumi akan menumbuhkannya.

Menurut ulama hadis, Dajjal adalah sosok manusia dengan mata yang cacat sebelah, yang Allah telah memberi tahu hamba-hamba-Nya bahwa ia dapat melakukan hal-hal yang tampak seperti kemampuan Tuhan, seperti menghidupkan orang yang sudah mati dan menumbuhkan tanaman di atas bumi dengan perintahnya. Namun, Allah akan melemahkan Dajjal setelah itu, dan ia tidak akan mampu melakukan kemampuan-kemampuan tersebut.

Dajjal mendakwahkan dirinya sebagai Tuhan, dan dalam kegiatannya berdakwah, ia menggunakan kebohongan dan kedustaan untuk menutupi kelemahan dan tanda kekufurannya yang tertulis di antara kedua matanya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut