GAZA, iNews.id - Taktik yang dipakai Hamas dalam perang melawan tentara zionis Israel tebilang lucu tapi cerdas. Hamas menggunakan boneka yang bisa menangis, dengan suara tangisan yang semakin keras melalui sistem pengeras suara. Boneka tersebut oleh Hamas sudah dipasangi bom.
Nah, ketika tentara Israel mendatangi sumber suara, maka bom tersebut meledak. Bhoummmm.......tentara Israel tewas.
Karena sudah beberapa kali menjadi korban boneka menangis Hamas, pasukan Israel tidak mau lagi terpancing suara tangisan.
Menurut IDF, para tentara di Brigade 261 menemukan perangkap seperti itu di Jabalia, sebuah kota di utara Gaza, saat melakukan penyisiran.
Di dekat boneka-boneka tersebut, kata IDF, para tentara juga menemukan tas dan pakaian anak-anak.
“Mereka terkadang memutar suara dalam bahasa Ibrani [melalui pengeras suara] sehingga kami mengira ada sandera dan orang hilang di sini, untuk menarik kami ke area IED [alat peledak improvisasi],” kata seorang pejabat militer dalam sebuah video yang di-posting online oleh IDF.
“Ada alat peledak di sini yang mereka persiapkan untuk kami, ada senjata dan amunisi di sini, IED disembunyikan di dalam tas UNRWA. Dan banyak seragam serta banyak peralatan," lanjut dia, seperti dikutip The Messenger, Selasa (19/12/2023).
Menurut IDF, terowongan yang ditemukan tersebut terhubung ke serangkaian lorong bawah tanah yang rumit yang digunakan oleh Hamas untuk menyelundupkan senjata dan menyembunyikan para agennya yang dikenal sebagai "Metro Gaza".
Sistem terowongan ini, klaim IDF, membentang di antara bangunan sipil yang mencakup sekolah, klinik medis, dan masjid. Jaringan tersebut juga mencakup pos penjagaan yang digunakan oleh Hamas yang dilengkapi dengan kamera untuk mengawasi pasukan Israel yang mendekat.
Pasukan Israel terus memburu pasukan Hamas di Gaza utara, meski sudah banyak tentara elite-nya tewas dibantai dalam pertempuran darat.
Pada hari Selasa lalu, di lingkungan Shujaiya di Kota Gaza, sepuluh tentara elite tewas dalam penyergapan Hamas, termasuk dua komandan, setelah satu pasukan memasuki sebuah gedung yang awalnya diyakini militer telah ditinggalkan Hamas.
Penyergapan di Shujaiya tersebut merupakan pertempuran paling mematikan yang pernah dialami IDF sejak menyerang Jalur Gaza pada akhir Oktober.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta