PONOROGO, iNews.id - Hobi setiap orang kadang ada unik dan tidak biasa dilakukan banyak orang, seperti hobi Toyib Nasirudin Nawawi (33), warga Desa Bajang, Kecamatan Mlarak Ponorogo yaitu mengkoleksi uang dari berbagai zaman.
Bahkan ia mempunyai uang keluaran zaman kolonial hingga uang keluaran Bank Indonesia (BI) terbaru. Selain uang kertas, ia juga mengoleksi uang koin berbagai model dan ukuran serta uang yang belum dipotong (uncutting) hingga yang salah potong (miss cutting).
Pria yang biasa disapa Anas ini mengungkapkan, kalau memulai hobinya menjadi kolektor uang sejak 2006. Saat itu ia diberi uang kertas kuno pecahan Rp 100 oleh bapaknya yang bergambar Jenderal Sudirman.
"Mau dibelikan sudah tidak laku, terus saya lihat kok bagus dan ternyata tidak banyak orang yang punya. Berarti kan barang langka, akhirnya saya koleksi,” katanya.
Uang-uang kuno yang dikoleksi cukup beragam, bahkan kondisinya sebagian besar masih sangat bagus. Ada uang pecahan 1 rupiah, kemudian uang bergambar tokoh pewayangan gatot kaca dengan bertuliskan bahasa kuno.
Anas menunjukan uang yang masih belum terpotong dan bersertifikat (foto; inews.id putra)
Lebih lanjut, Anas menambahkan, setelah mulai menyimpan uang pertamanya itu, ia pun punya niat untuk menambah uang kuno untuk dikoleksi.
"Saya cari, terus dapat informasi hingga berkenalan dengan kolektor lain di Jakarta, Surabaya, Probolinggo, Malang," ucap Anas.
Karena rasa sukanya menyimpan uang kuno, Anas pernah mengikuti lelang untuk mendapatkan uang plano atau uang bersambung pecahan Rp 100.000.
"Saat itu saya beli Rp 22 juta. Saya simpan ternyata ada yang menawar lalu saya lepas seharga Rp 40 juta," terangnya.
Anas juga pernah membeli uang kuno berjenis uang barong seharga Rp 3 juta. "Karena uangnya ini langka apalagi uncirculated atau belum pernah beredar dan kondisinya masih sangat bagus, jadi harganya mahal," jelasnya.
Menurut Anas, dari sekian banyak koleksi ada dua uang yang tidak akan ia jual walau ditawar berapapun.
"Yang pertama itu uang pecahan Rp 100 gambar Jenderal Sudirman dan Rp 1.000 bergambar Sudirman," kata Anas.
Editor : Putra