get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Dugaan Korupsi Dana BOS di SMK PGRI 2 Ponorogo Kejaksaan Sita 7 Bus Mewah

Kisah Pilu Bocah Gizi Buruk Anak Buruh Tani di Kendal Tak Bisa Bicara dan Lumpuh

Minggu, 03 April 2022 | 18:36 WIB
header img
Masud Irrijal, bocah penderita gizi buruk tak bisa berbicara dan berjalan bersama kedua orang tuanya di rumah Dusun Karang Tengah, Desa Kebongembong Pageruyung. (iNewsTV/Eddie Prayitno)

KENDAL, iNews.id - Sungguh memilukan nasib yang dialami Masud Irrijal, warga Dusun Karang Tengah, Desa Kebongembong Pageruyung, Kabupaten Kendal. Bocah 8 tahun ini hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Yang menyedihkan, dia tidak bisa berbicara dan tidak bisa berdiri apalagi berjalan. Masud divonis mengalami gizi buruk sejak berusia dua bulan. Orang tua Masud hanya pasrah merawat putra keduanya ini.

Sehari-hari anak kedua dari pasangan Nuryadi dan Nur Hidayah hanya berada di atas ranjang sederhana di rumah berlantai tanah. Masud belum bisa bicara dan tidak bisa berdiri normal.

Kesehariannya putra kedua dari keluarga buruh tani ini, masih bisa makan tetapi berat badan dan perkembangan tubuhnya tidak bisa normal.

“Sewaktu lahir normal, tapi menginjak usia dua bulan mulai ada kekurangan, berat badannya tidak bertambah malah semakin menyusut,” kata Nur Hidayah, Minggu (3/4/2022).

Masud sudah pernah diperiksa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Weleri Kendal  dan di diagnosa mengalami gizi buruk

Kondisinya yang tidak bisa menyerap gizi membuat tumbuh kembangnya tidak bisa maksimal. “Penghasilan sebagai buruh tani membuat saya tidak bisa berbuat banyak untuk mencukupi gizi anak,” katanya.

Jika ingin keluar rumah, Masud harus digendong dan perkembangannya memiliki adik perempuan normal, sehingga sang ibu tidak lagi bisa menggendong.

Mendengar derita yang dialami Masud Irrijal yang membutuhkan bantuan, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengunjungi rumah sederhananya di Desa Kebongembong Pageruyung Minggu siang.

Bersama Baznas dan Jurnal Peduli, Bupati Dico membawakan kursi roda adaptif yang bisa digunakan masud untuk jalan-jalan keluar rumah tanpa harus digendong lagi.

“Saya sudah berkoordinasi dengan RSUD Soewondo untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehata,” kata Dico.

Sementara Ketua Baznas Kendal Syamsul Huda mengatakan, setelah masyarakat kurang mampu tidak dijamin dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM), Baznas kendal memberikan bantuan pelayanan kesehatan.

“Baznas  sudah berkoordinasi dengan rumah sakit, jika ada warga miskin yang berobat, tetapi tidak mempunyai jaminan kesehatan maka Baznas siap membantu,” ujarnya.

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut