Akan Digelar 28 Desember 2025 di Ponorogo, Begini Sejarah Bumi Reog Berdzikir
PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kegiatan Bumi Reog Berdzikir (BRB), yang digelar oleh me Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Ponorogo, kembali akan dilaksanakan pada 28 Desember 2025 dipusatkan Alun – alun Ponorogo.
Seriap tahunnya, BRB selalu di ikuti oleh ribuan peserta. Dimulai pertama kali di tahun 2017 dengan dihadiri 35 ribu peserta. Kemudian pada tahun 2018 yaitu 45 ribu, lalu tahun 2020 peserta naik menjadi 60 Ribu, dan di tahun 2024 kembali melonjak hingga 100 ribu peserta.
Sejarah digelarnya Bumi Reog Berdzikir (BRB) tidak terlepas dari salah satu pencetusnya yaitu Kombes Pol. Suryo Sudarmadi. Dimana ditahun 2017 lalu menjabat sebagai Kapolres Ponorogo.
Perwira Polri yang saat ini menjabat sebagai Dansat Brimob Polda Jatim ini, menceritakan awal mula di cetuskannya Bumi Reog Berzdikir ( BRB ). Dimana kegiatan ini tidak lin hanya untuk mengajak warga PSHT untuk menggelar doa bersama, dengan alasan pada waktu itu Kabupaten dilanda sejumlah bencana alam, salah satunya tanah longsor di Banaran.

“Pada waktu itu, saya menjabat sebagai Kapolres, coba berdiskusi dengan Ketua IPSI dan Ketua PSHT setempat, untuk menggelar acara doa bersama, karena saat itu Ponorogo lagi di terpa bencana alam. Muncul acara religi yang berjudul Bumi Reog Berzdikir,” katanya.
Lanjutnya, Suryo menambahkan bahwa adapun tujuan BRB tidak lain hanya, untuk doa bersama, yang di laksanakan di penghujung tahun bagi seluruh warga PSHT di Ponorogo, agar terhindar dari bencana dan selalu dalam lindunganNYA.
“Tujuannya, saat itu kita diskusi dengan Ketua IPSI pada waktu itu Rahmat Taufik dan Ketua Cabang PSHT Ponorogo, Mas Budi untuk membuat kegiatan bersifat religi, agar Ponorogo dan sekitarnya aman dan dalam lindungan Allah SWT,” terangnya.
Saat pelaksanaan BRB yang pertama di tahun 2017, kegiatan berjalan dengan sukses dan mendapatkan apresiasi dari semua pihak, termasuk dari Pemerintah Daerah. Tercatat ada 20 ribu lebih peserta.

“Pertama kali di laksanakan, BRB berjalan dengan aman dan tertib. Semua peserta yang datang tertib dengan mematuhi aturan yang ada. Sejumlah tokoh termasuk Bupati yang saat itu menjebat juga ikut hadir,” ungkapnya.
Agenda tahunan ini, sempat terhenti lantaran adanya wabah dan penanganan Covid 19. Dimana semua bentuk kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dilarang oleh pemerintah, karena ditakutkan akan berpotensi menyebabkan penularan.
“BRB sempat tidak di adakan, karena Covid 19. Lalu kembali di gelar pada tahun 2024,” ungkapnya.
Pada tahun 2025 ini, BRB juga akan digelar pada tanggal 28 Desember besok. Harapannya kegiatan ini bisa kembali pada tujuan awalnya, yaitu, berdoa bersama memohon kepada Tuhan, agar terhindar dari bencana dan mendoakan saudara yang ada di Sumatera dan Aceh.
“Saya berharap, pelaksanaan BRB ini bisa kembali pada tujuan awalnya, yaitu kegiatan doa bersama, demi mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.
Pada perkembangannya, BRB berbeda dari tahun ke tahun, diantaranya ada kemasan kolaborasi antara pencak silat dan juga reog ponorogo. Dan adanya kemasan tersebut, BRB kini tidak hanya menjadi sorotan nasional, malainkan internasional.
Editor : Putra