5. Perhatikan Arah Membersihkan Vagina
Alat bilas seperti semprotan atau bidet memudahkan Anda membersihkan area sekitar organ intim setelah buang air besar atau buang air kecil. Namun, arah air dari alat ini memudahkan kotoran, bakteri, atau virus yang berasal dari anus mencapai vagina. Dalam membersihkan vagina, cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan membilas dari bagian depan ke belakang, atau dari bagian vulva ke anus, bukan sebaliknya.
Mengapa demikian? Apabila Anda membersihkan dengan arah dari anus ke vulva, bakteri yang ada di anus dapat terbawa ke vulva hingga vagina. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Karena alasan inilah sebetulnya toilet dengan semprotan air yang terpisah lebih dianjurkan. Pasalnya, Anda lebih bisa mengatur arah semprotan air.
6. Hindari Menggunakan Produk Penghilang Bau
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jangan gunakan produk kebersihan apa pun untuk membersihkan vulva Anda. Baik itu produk pembersih maupun produk pengharum. Banyak produk douching yang mengklaim dapat menghilangkan bau dan membersihkan vagina. Namun, cara membersihkan vagina atau area kewanitaan yang baik tidak mencakup penggunaan produk ini.
Selain tidak dibutuhkan, produk ini hanya akan mengiritasi vulva dan vagina Anda. Vagina yang sehat adalah yang berbau khas seperti vagina pada umumnya. Ingatlah, tidak ada vagina yang tidak berbau. Namun, jika bau vagina Anda tercium sangat amis atau menyengat, segera konsultasikan kepada dokter karena kondisi tersebut bisa menandakan adanya infeksi.
7. Rutin Membersihkan Vagina, Tetapi Tidak Sering
Rutin membersihkan vagina tentu saja penting. Hal ini dilakukan untuk mencegah penumpukan cairan vagina. Namun, perlu diketahui, Anda tidak dianjurkan membersihkan vagina terlalu sering. Pasalnya, jika Anda terlalu sering membersihkan vagina bagian luar, risiko terganggunya kelembapan alami vagina dapat meningkat.
8. Jagalah Vagina Anda Tetap Kering
Kondisi lembap dapat menjadi area tempat pertumbuhan jamur dan memicu keputihan. Oleh karena itu, setelah buang air kecil atau besar, jangan pernah lupa untuk mengeringkan vagina.
Jika tidak ada tisu, cobalah tunggu sejenak hingga tidak terlalu basah. Anda juga dapat menggunakan handuk khusus untuk mengelap vagina. Selain itu, bahan celana dalam yang tidak menyerap keringat berisiko lebih tinggi menyebabkan vagina lembap. Jadi, pilihlah bahan celana dalam yang dapat menyerap keringat dengan baik, seperti katun.
Ingat, vagina punya mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Jadi, produk-produk kebersihan yang ada di pasaran tidak dianjurkan untuk digunakan. Anda dapat mempraktikkan cara membersihkan vagina di atas untuk menjaganya tetap sehat.
Apabila terdapat keluhan pada vagina seperti gatal, berbau menyengat, dan mengeluarkan cairan berwarna, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!
Jika Anda masih punya pertanyaan mengenai topik ini, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[RS]
Penulis: dr. Muhammad Iqbal Ramadhan
Editor : Putra