PONOROGO, iNews.id - Meninggalnya Tokoh Bangsa Buya Syafii Maarif memang membuat banyak orang kehilangan, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy, yang dulu juga sempat menjadi salah satu pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ponorogo.
"Buya adalah kebanggaan kita, kekayaan human capital Muhammadiyah yang tak terhingga harganya," kata Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja di RSUM Ponorogo, Sabtu (28/5/2022).
Lanjutnya, Muhajir mengenang Buya, bahwa dimata Muhadjir merupakan pribadi yang tidak mempunyai kekurangan. Setiap orang tentu mempunyai kekurangan. Namun, Ia merasa Buya kelebihannya lebih banyak daripada kekurangannya. Sehingga nampak tidak ada kekurangan.
"Kita diajarkan Rosulullah, bahwa kepada orang meninggal itu marilah mengingat-ingat kebaikannya dan tanam sedalam-dalamnya ketidakbaikannya. Istilah orang Jawa, Mikul Duwur, Mendem Jero. Saya kira warga Muhammadiyah juga punya sikap yang sama," terangnya.
Buya bukan hanya Pimpinan Muhammadiyah, tetapi juga guru bangsa. Bahkan di dunia Islam, pemikiran-pemikiran beliau sangat dikagumi. Banyak sekali ucapan-ucapan belasungkawa dari berbagai organisasi keagamaan Internasional. Tentu semua orang patut untuk meneladani kesederhanaannya.
"Saya kebetulan pernah sangat intensif dengan beliau, yaitu ketika saya jadi ketua panitia Muktamar Muhammadiyah di Malang pada tahun 2005. Beliau sosok yang patut diteladani," pungkasnya.
Untuk diketahui, Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif meninggal pada hari Jumat (27/5) pada pukul 10.15 WIB. Buya menghembuskan nafas terakhir saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Editor : Putra