get app
inews
Aa Read Next : Kecelakaan Maut Tewaskan Santri, Terlindas Truk Saat Berkendara Bareng Adiknya

Puluhan Ribu Warga dan Santri Antar KH Dimyati Rois ke Peristirahatan Terakhir

Jum'at, 10 Juni 2022 | 18:16 WIB
header img
Ribuan warga berebut mengangkat keranda jenasah KH Dimyati Rois usai disalatkan di Masjid Besar Al Mutaqqin Kaliwungu, Jumat (10/6). (Eddie Prayitno)

KENDAL, iNews.id - Puluhan ribu warga dan santri mengantarkan KH Dimyati Rois ke peristirahatan terakhir di Pondok Pesantren Al Fadlu 2 Desa Sidorejo Brangsong, Jumat (10/6/2022).  Usai dilepas dari kediamannya di Kampung Jagalan Kutoharjo Kaliwungu, jenazah kemudian dibawa ke Masjid Besar Al Mutaqqin untuk disalatkan.

Puluhan ribu warga sudah menunggu di Masjid Al Mutaqqin hingga penuh dan saling berdesakan. Saat jenazah tiba di masjid, sontak santri dan warga yang sudah menunggu berebut mengangkat dan menggotong keranda. Sejumlah petugas keamanan kewalahan mengatur warga yang berdesakan.

Salat jenazah juga diikuti Gubernur Jateng Ganjar PranowoBupati Kendal Dico M Ganinduto dan Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto serta sejumlah kyai dan ulama. 

Usai disalatkan jenazah kemudian dibawa dengan mobil ambulans untuk dimakamkan di kompleks Ponpes Al Fadlu 2 Desa Sidorejo Brangsong.

Warga saling berebut untuk mengangkat keranda jenazah KH Dimyati Rois dan membentuk barisan panjang melintas jalur pantura menuju Al Fadlu 2. Jenasah juga disalatkan di pendopo Ponpes Al Fadlu 3 di Desa Tosari yang dilewati dan selanjutnya di sholatkan di Masjid Nur Hadiyah Ponpes Al Fadlu 2 sebelum dimakamkan.

Wafatnya Mustasyar PBNU ini menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan kehilangan besar. Mbah Dim atau Abah Dim, sapaan akrab Dimyati Rois merupakan sosok ulama yang mengayomi semua orang. Mbah Dim juga selalu memberikan kesejukan dan menjadi panutan.

“Pasti kehilangan. Anda lihat, sedemikian banyak orang kumpul, tumplek blek, dan ini bukan Jawa Tengah saja, tapi se-Indonesia ada di sini,” kata Ganjar saat ditemui di rumah duka.

Ganjar memiliki banyak kenangan dengan almarhum Mbah Dim. Keduanya seringkali bertemu untuk silaturahmi atau berdiskusi tentang berbagai persoalan. 

“Terlalu banyak yang diingat, tapi yang jelas beliau selalu memberikan nasihat-nasihat dan petuah-petuah yang bikin sejuk,” kata Ganjar.

Salah satu hal yang diingat Ganjar adalah saat beliau bersilaturahmi ke rumah Mbah Dim. Saat itu ia bersama Mbah Dim berbicara banyak hal tanpa ada jarak meskipun dalam beberapa event politik keduanya tidak selalu sama.

Sementara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandarmengatakan tidak hanya Nahdaltul Ulama dan PKB yang kehilangan sosok Dimyati Rois, seluruh pesantren di Indonesia juga kehilangan sosok yang mengajarkan teladan di bidang keilmuan, akhlak tetapi juga pengalaman yang kaya disemua bidang.

“Kita kehilangan betul dan belum ada penggantinya yang seperti Mbah Dim. Perintah beliau yang selalu berkesan adalah berjuanglah untuk NU, mengabdikan untuk rakyat dan selalu percaya diri,” ujarnya.

Editor : Dinar Putra

Follow Berita iNews Ponorogo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut