“Sekarang tinggal 7 peternak yang masih setor susu, kalau sapinya yang kena PMK, biasanya susunya dibuang, karena tidak layak dijual,” terangnya.
Padahal, lanjut Utomo, saat ini ekonomi warga bergantung pada hasil produksi susu. Sebab, lahan mereka sudah penuh ditanami rumput untuk pakan sapi.
"Kita habis-habisan, uang gak dapat, tapi pengeluaran terus. Untuk obat sapi, makan dan lain-lain, apalagi jual sapi harganya jatuh," jelas Utomo yang juga memelihara sapi perah.
Masih menurut Utomo, bahwa sebagian sapi yang terjangkit terpaksa disembelih, jika memang sudah dalam kondisi parah.
“Sapi saya beberapa ada yang kena, bahkan mati, sebagian lagi saya jual dengan harga yang sangat murah, sekitar 2 sampai 3 juta per ekor,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait