Selain melakukan pendalaman, Diana juga meminta pihak perlindungan anak di Kabupaten Tasikmalaya mulai menjalin komunikasi dengan para terduga pelaku. Dia menegaskan, jangan sampai ada korban lain akibat ulah mereka.
"Mencoba untuk diskusi juga dengan anak-anak yang menjadi pelaku, khawatir ada korban lain dari mereka atau bahkan ada pelaku orang dewasa yang melakukan hal tersebut," bebernya.
Lebih lanjut Diana menilai, peristiwa tersebut tak lepas dari kesalahan pola asuh orangtua. Selain itu, Diana pun menyesalkan kurang baiknya sistem perlindungan digital bagi anak-anak di Indonesia.
"Tidak ada perlindungan digital yang dilakukan oleh pemerintah karena hampir semua anak-anak kita mempunyai handphone dan memang saat ini dunia digitalnya sangat mengkhawatirkan. Itu menjadi faktor utama kenapa hal tersebut terjadi pada anak-anak kita," tandasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait