JAKARTA, iNews.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tengah mengantongi data terkait siapa saja yang berada di titik lokasi kematian Brigadir J alias Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat. Hal itu, usai Komnas HAM menggunakan teknologi bernama Cell Dump.
"Salah satu tindakannya adalah cell dump, menarik jaringan komunikasi itu. Kami juga dikasih bahannya termasuk disediakan printnya," ujar Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam saat jumpa pers
Anam menjelaskan, Cell dump merupakan data mentah buangan ponsel yang diterima Komnas HAM dari Siber Bareskrim Polri sebagai data dokumen digital. Sehingga, teknologi tersebut mampu memperoleh data Base Transceiver Station (BTS) di sekitar kawasan Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Itu (cell dump) bahan raw (mentah) material yang nanti kami analisis, untuk menentukan titik-titik mana komunikasi apa yang terjadi di wilayah-wilayah yang terekam dalam cell dump itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Anam menuturkan, nantinya Cell Dump tersebut akan menentukan handphone (HP) siapa saja yang berada di titik terdekat lokasi kematian Brigadir J. Hal itu berdasarkan penentuan titik lokasi ponsel setiap orang dalam jangkauan area tertentu.
Editor : Putra
Artikel Terkait