Dia juga meminta sekolah melaporkan aksi perusakan tersebut sebagai efek jera. Apalagi pelaku aksi anarkistis merupakan siswa sekolah.
"Saya sih berharap ini diproses hukum saja sebagai efek jera," katanya.
Informasi diperoleh, peristiwa penyerangan ini diduga berlatar belakang rebutan lahan sekolah. Saat ini, SDN Model Mataram yang memiliki murid 270 meminjam lahan SMP 14. Sejatinya, peristiwa ini sudah berlangsung lama. Namun, aksi penyerangan ini seolah menjadi puncaknya.
Selama ini para siswa belajar di 13 ruang kelas di lahan tersebut. Aktivitas ini berlangsung sejak 2016 hingga saat ini. Rencananya, sekolah akan dipindahkan ke eks Universitas Terbuka di Turide, namun masih dalam proses.
Editor : Putra
Artikel Terkait