9. Ferdy Sambo Tanya Peristiwa Magelang
Sebelum ditanya soal kesanggupan menembak Brigadir J, Bripka RR ditanya soal insiden yang terjadi di rumah Sambo di Magelang. Bripka RR mengaku tidak tahu soal peristiwa tersebut. Lalu Ferdy Sambo menyampaikan bahwa Ibu Putri Candrawathi telah dilecehkan oleh Yosua. Saat itu FS menceritakannya sambil menangis dan emosi.
Kemudian Bripka RR diminta memanggil Bharada E alias Richard Eliezer. Bripka RR pun turun ke lantai 1 menggunakan lift lalu menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo. Setela itu, Bripka RR kemudian duduk di halaman depan. Tak lama kemudian, dia melihat Putri Candrawathi sudah terlihat di garasi depan rumah Saguling.
10. Ferdy Sambo Perintahkan Yosua Jongkok Sebelum Dieksekusi
Kelima tersangka lalu berpindah dari rumah di Jalan Saguling ke rumah dinas Duren Tiga. Bripka RR mengatakan dia diminta Kuat Ma'ruf menghampiri Brigadir Yosua yang sedang berada di taman samping.
Mereka bertiga lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas. Sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada E di ruang tengah tersebut. Setelah itu, Bripka RR hanya ingat perintah FS kepada Yosua yang menyuruhnya untuk jongkok. Diperintah seperti itu, Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?’
Bripka RR mengatakan Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir Yosua pun jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.
Bripka RR sempat berjalan ke arah dapur karena mendengar Brigadir Romer memanggil lewat HT. Namun saat itu dia tak menemukan siapa pun di ruang tengah sehingga kembali ke ruang tengah.
Atas kesaksian-kesaksian tersebut, Erman selaku pengacara Bripka RR menyampaikan keterangan Bripka RR yang sama sekali tidak melihat adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.
Editor : Putra
Artikel Terkait