Saat pertama kali merantau, Sarino diketahui berjualan sate keliling di kawasan Lidah Wetan, Surabaya. Namun pria 28 tahun ini harus berhenti dari profesinya tersebut karena dituduh rekan sesama penjual sate menghabiskan uang hasil penjualan.
Dengan penuh kekecewaan karena mendapatkan fitnah, ia pun pindah ke Sidoarjo. Nasib buruk kembali menimpanya saat sang istri menggugat cerai dirinya hingga membuatnya agak trauma dengan pernikahan.
Meskipun demikian, ia tak mau berlama-lama terpuruk. Sarino pun bangkit dan melanjutkan hidup dengan berjualan kelapung (kelapa tepung) goreng di sekolah-sekolah yang ada di Sidoarjo.
Karena memiliki penghasilan yang pas-pasan, ia belum bisa membeli rumah dan masih tinggal di sebuah kamar kos yang cukup sempit. Meskipun kini telah banyak mendapatkan pekerjaan dari endorsement, ia masih berjualan seperti biasanya.
Editor : Putra
Artikel Terkait