"Penyelenggara tidak melaksanakan simulasi pengamanan pertandingan, sehingga patut diduga penyelenggara tidak siap menghadapi situasi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 tersebut," kata Hasto.
Hasto memaparkan bahwa berdasarkan keterangan para saksi, patut diduga sejumlah oknum aparat keamanan malah menghalangi tim medis yang hendak memberikan pertolongan dengan tindakan represif.
"Pada relawan medis ini ada beberapa keterangan dari saksi yang menyatakan bahwa ketika dia akan menolong korban yang lain itu justru mengalami dihalang-halangi oleh aparat dan juga mengalami pemukulan," ucap Hasto.
Bahkan, lanjut dia, tindakan represif pemukulan oleh sejumlah oknum aparat keamanan tersebut juga menyasar pada suporter Aremania yang ingin menolong rekan-rekannya yang sedang kesulitan.
"Oknum aparat keamanan menolak memberikan pertolongan pada korban yang luka yang meminta pertolongan setelah adanya tindakan oknum aparat keamanan yang terus saja melakukan tindakan kekerasan kepada orang-orang yang menolong korban kekerasan tersebut," terang Hasto.
artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul: https://nasional.okezone.com/read/2022/10/14/337/2686838/polisi-tembakkan-gas-air-mata-di-kanjuruhan-eks-kapolres-malang-tak-tahu-larangan-fifa?page=2
Editor : Putra
Artikel Terkait