JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Cara memuaskan istri saat berhubungan intim menurut Islam mungkin tidak banyak yang tahu. Padahal Pasangan suami istri (pasutri) juga perlu mengetahui adab dan etika sebelum berhubungan sesuai sunnah agar tercipta suasana romantis.
KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Ritual &Tradisi Islam Jawa menjelaskan, salah satu adab dalam berhubungan intim suami maupun istri perlu melakukan mu'alabah atau foreplay. Hal ini untuk menciptakan hubungan yang mesra dan agar sama-sama mencapai klimaks.
Selain itu, suami dilarang egois dalam melakukan hubungan intim. Pun sebaliknya bagi istri. Untuk lebih jelasnya, berikut uraian lengkap mengenai cara memuaskan istri dalam hubungan intim menurut Islam.
7 Cara Memuaskan Istri Menurut Islam
1. Memberi salam dan Melangkahkan Kaki Kanan
Saat memasuki kamar atau tempat tidur disunnahkan melangkahkan kaki kanan terlebih dulu. Setelah itu mengucapkan salam.
Assalamu 'alaikum Yaa Baabar rahmah.
Artinya:"Keselamatan atas kamu wahai pintu rahmat"
Lalu istri menjawab: Wa'alaikumus salaam yaa sayyidal amiin.
Artinya: Keselamatan atas kamu pula wahai tuan yang dipercaya"
2. Tidak berpakaian
Saat melakukan hubungan intim suami hendaknya tidak menyetubuhi istrinya dalam keadaan masih berpakaian. Suami sebaiknya melepaskan semua pakaian tetapi tidak telanjang bulat.
Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi (bersetubuh) dengan istrinya maka hendaklah keduanya menutup tubuh dan jangan telanjang bulat seperti (persetubuhan) dua ekor keledai". (HR Ibnu Majah).
3. Bermesraan dan Bercumbu Rayu
Sebelum melakukan hubungan intim, hendaknya didahului dengan senda gurau bermesraan dengan melakukan sesuatu yang diperbolehkan.
Dalam hadits disebutkan Rasulullah SAW melarang persetubuhan yang dilakukan sebelum cumbu rayu. (HR. Al Khatib).
4. Menyebut Asma Allah
Saat bermesraan dan mencumbui istri, suami hendaknya mengucapkan Asma Allah sebagai berikut:
Yaa lathiifu, Allahu nuurun 'alaa nuurin syahidan nuuru 'alaa man yasyaa'.
Artinya: Wahai Zat yang Maha Halus, cahaya Allah di atas segala cahaya. Cahaya itu telah menerangi siapa saja yang dikehendaki-Nya".
5. Membaca Basmalah dan Doa saat Berhubungan
Setelah mu'alabah atau foreplay, selanjutnya suami membaca basmalah dan doa sebelum melakukan penetrasi.
Doa sebelum berhubungan suami istri lainnya:
بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ
Bismillahil 'aliyyil 'adhiim. Allahumaj'alhu dzurriyyatan thayyibatan in qoddarta an takhruja min shalbii.
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku.
6. Doa setelah Berhubungan
Selesai berhubungan, suami maupun istri tidak lantas tidur atau mandi. Namun, disunnahkan terlebih dulu untuk membaca doa.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
Latin: "Alhamdu lillaahi dzdzii khalaqa minal maa i basyaraa".
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).
7. Mencari Hari dan Waktu Baik
Hari yang bagus berhubungan suami istri menurut Islam penting diketahui suami istri. Tujuannya, agar mendapat ketenangan dan keberkahan serta cepat mendapat keturunan.
Menurut para ulama, ada tiga hari yang bagus untuk berhubungan. Dalam Madzhab Imam Syafii, hari yang bagus untuk berhubungan suami istri atau bersetubuh adalah malam Senin, malam Kamis, dan malam Jumat.
Hal ini karena Rasulullah SAW melakukannya pada malam-malam tersebut. Sedangkan waktu ideal untuk berhubungan intim setelah shalat Isya atau sesudah shalat subuh.
Editor : Putra
Artikel Terkait