JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Kabupaten Ponorogo menjadi satu diantara lima kota/kabupaten yang bakal didaftarkan okeh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk bergabung menjadi anggota UNESCO Creative City Network (UCCN).
Agar mampu bersaing dan lolos seleksi, lima kota/kabupaten kreatif akan diberikan pendampingan dari Kemenparekraf.
"Akan dilakukan pendampingan kepada kelima kabupaten/kota dalam mempersiapkan naskah pengusulan ke UNESCO," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Fransiskus Xaverius Teguh dalam FGD Pendampingan Usulan Nominasi Kota Kreatif UNESCO 2023 di Pullman Hotel, Jakarta.
Lanjutnya, Fransiskus menambahkan bahwa usai dilakukan pendampingan, dimulai Mei 2023, kelima kota/kabupaten tersebut akan diseleksi oleh Panitia Seleksi Nasional Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO Tahun 2023.
"Nantinya ditetapkan 2 (dua) kota dari 2 (dua) bidang yang berbeda, sebagai nominasi kota kreatif yang diajukan ke UNESCO untuk menjadi anggota UCCN, dari Indonesia," tambah Fransiskus.
Lantas, kota kreatif apa saja yang diusulkan Kemenparekraf untuk didaftarkan sebagai anggota UCCN.
1. Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (bidang crafts and folk art)
2. Kota Bitung, Sulawesi Utara (bidang gastronomy)
3. Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (bidang crafts and folk art)
4. Kota Salatiga, Jawa Tengah (bidang gastronomy)
5. Kota Surakarta, Jawa Tengah (bidang crafts and folk art)
"Pemilihan kelima kota/kabupaten kreatif ini dilakukan oleh Kemenparekraf dengan bidang kreatifnya sendiri-sendiri, yang jadi kekuatan dari kabupaten/kota tersebut," terang Itje Chodidjah selaku Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO.
Kemenparekraf sendiri punya alasan mengapa kelima kota kreatif ini yang dinominasikan menjadi anggota UCCN.
Dijelaskan Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Hariyanto, alasan pertama karena kota/kabupaten ini sudah mengikuti uji petik kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
Selain itu, kelima kabupaten/kota kreatif ini memiliki regulasi didalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, yang sudah dijalankan oleh pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait.
"Regulasi ini penting sebagai potensi menumbuhkan ekonomi daerahnya," jelasnya.
Kelima kota/kabupaten kreatif ini sudah membentuk komite ekonomi kreatif yang mengawal program terkait dengan keanggotaan UCCN.
"Ada pertimbangan lainnya untuk kelima kota/kabupaten kreatif ini, sudah memiliki roadmap jangka pendek dan panjang dalam mengembangkan potensi daerahnya," tambah Hariyanto.
Timeline pengusulan lima kota/kabupaten kreatif ke UNESCO:
1. Maret/April 2023: Pembukaan pendaftaran
2. Juni/Juli 2023: Tenggat akhir pendaftaran
3. Juli 2023: Pre-screening oleh UNESCO
4. Juli/September 2023: Evaluasi external dari pakar independen
5. Oktober 2023: Finalisasi proses evaluasi oleh UNESCO dan pakar independen
6. Oktober/November 2023: Pengumuman penetapan UCCN
"Jadi, dari tim kami akan menentukan siapa dua kota/kabupaten yang akan maju mewakili Indonesia pada Mei 2023. Dari sana, akan dilakukan penilaian oleh UNESCO hingga akhirnya pengumuman penetapan UCCN pada November 2023," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait