PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kesenian Reog Ponorogo identik dengan penari Jathilan, selain ada karakter Bujang Ganong, dan Warok. Sedangkan generasi saat ini tahunya bahwa Jathil itu diperankan oleh perempuan menunggang kuda. Akan tetapi dizaman dulu penarinya merupakan laki-laki.
Adanya jathil lanang sering kali menuai kontroversi bagi sebagian masyarakat. Hal ini juga berpengaruh pada mereka para penari jathil yang enggan mengakuinya.
Agung Priyanto salah satu Jathil lanang mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah minder untuk mengakui kalau dirinya merupakan seorang penari jathil, dengan segala kontroversinya.
"Saya dulu bangga menjadi jathil lanang. Dan saya sekarang mengakuinya. Tidak perlu malu karena pernah menjadi jathil lanang," kata Agung, saat ditemui usai tampil pada saat acaranya jamasan pusaka.
Menurut Agung dirinya saat menjadi jathil lanang ditahun 1980 silam. Dimana ia juga sudah mempunyai perlengkapannya dari mulai kuda kepang, baju jathil yang digunakan saat pegelaran.
Lanjutnya, Agung mengungkapkan, jika penari jathil pada pertunjukan reog, dahulu memang bukanlah seorang perempuan melainkan laki-laki. Dan itu terjadi sekitar tahun 1970.
Namun seiring perkembangan zaman, ada perubahan kesenian dan kebudayaan supaya mudah diterima. Penari jathilan kini dimainkan oleh perempuan.
Editor : Putra
Artikel Terkait