Kirab pusaka dan lintas sejarah ini lantas menjadi salah satu bagian dari destinasi wisata di kabupaten Ponorogo. Terlihat ribuan orang berdiri disepanjang rute yang dilewati kirab.
Menurut Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengungkapkan bahwa ada makna tertentu di tiga pusaka peninggalan Batoro Katong ini, atau dikenal sebagai pendiri Ponorogo.
“Payung atau Songsong punya arti dimana stratanya baik lurah, entah dimana pemimpin harus mampu memayungi. Kemudian tombak, tombak itu tajam di depan pemimpin harus mengambil resiko. Kemudian Angkin atau sabuk artinya harus mampu mengencangkan ikat pinggang tidak boleh rakus, tidak semena mena, semata mata untuk masyarakat,” pungkasnya.
Setiap tahun kirab Pusaka dan Lintas Sejarah selalu ditunggu-tunggu masyarakat Ponorogo, bahkan mereka yang ada diluar kota rela pulang untuk melihat Grebeg Suro dan kirab pusaka.
Editor : Putra
Artikel Terkait