JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Media sosial kembali dihebohkan dengan unggahan yang menunjukkan seorang balita tengah bermain game online. Postingan ini, dibagikan oleh akun Instagram @keboglogan.unfaedah, memperlihatkan seorang anak usia balita tengah asyik bermain game online dengan jari-jemari yang lihai dan gaya bermain, layaknya orang dewasa. Kejadian ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, termasuk psikolog anak, Karina Isty.
Karina mengungkapkan jika dirinya kaget saat melihat video tersebut. Ia tidak hanya merasa kagum akan keterampilan anak dalam bermain game, tetapi juga memiliki pertanyaan mengenai bagaimana hal ini mungkin terjadi.
"Kaget juga, dan bertanya-tanya juga, itu videonya sudah di edit. Anaknya cuma meniru gerakan jari, atau sudah paham aturan dan cara bermain juga? Sedikit penasaran karena masih sangat kecil," kata Karina.
Namun demikian, Karina juga mengakui bahwa penggunaan gadget dalam pembelajaran memiliki manfaat positif. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan gadget pada anak-anak perlu diawasi dengan baik oleh orang tua.
"Sebaiknya di bawah 2 tahun itu jangan dulu dikasih liat gadget, 2-4 tahun itu cuma sejam. Karena tahapan perkembangan di bawah 2 tahun itu sangat sarat dengan perkembangan sensorik dan motorik," jelasnya.
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan. Anak-anak yang terlalu banyak bermain gadget dan game online bisa mengalami dampak negatif, seperti kecanduan yang sulit diatasi.
"Nggak konsen kalau belajar. Lalu, kalau berhenti main, moodnya langsung berubah jadi jelek. Tapi, untuk bisa dikatakan sebagai kecanduan game, nanti ada pemeriksaan psikologis," terangnya.
Guna menghindari dampak negatif tersebut, Karina menyarankan agar anak-anak usia di bawah dua tahun lebih banyak bergerak dan melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.
"Misalnya merangkak, berjalan, melompat, merasakan sensasi kasar-halus, cair-padat-gel, basah-kering," ungkapnya.
Jika anak sudah terlanjur kecanduan gadget dan game online, Karina menyarankan orang tua untuk membawa anak ke psikolog untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
“Penanganan bisa berupa modifikasi perilaku, hypnotherapy, cognitive restructuring, atau metode lain yang sesuai dengan kebutuhan anak,” pungkasnya.
Dalam menghadapi era digital, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan membimbing penggunaan gadget oleh anak-anak.
Pendekatan yang bijak dan pengawasan yang tepat, dampak negatif dari penggunaan gadget dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan seimbang.
Editor : Putra
Artikel Terkait