PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Seorang balita di Desa Sidoarjo, Kecamatan Pulung, Ponorogo mengalami nasib kurang beruntung. Dimana anak ke tiga pasangan Hermin-Sujoko, terlahir tanpa anus.
Bayi malang yang masih berusia tiga bulan bernama Agung Tegar Jiwa Prakosa tersebut, kini membutuhkan bantuan untuk biaya pengobatan. Sebelumnya Agung sudah menjalani operasi pertama untuk pembuatan saluran pencernaan melalui perut atau kolostomi.
Pada saat operasi pertama dilakukan di salah satu rumah sakit yang berada di Kabupaten Ngawi. Kini tim medis telah merencanakan untuk operasi kedua dengan jeda waktu tujuh bulan dari operasi pertama.
Hermin, orang tua bayi mengungkapkan jika anaknya harus rutin menjalani pengobatan, sedang ia mengaku kesulitan dalam hal biaya.
“Dari puskesmas baru lahir itu sudah dikasih tahu kalau tidak punya anus. Sempat dirujuk ke RSUD dr. Harjono Ponorogo, baru kemudian dibawa ke rumah sakit di Ngawi. Nggak ada biaya, saya cuma ibu rumah tangga, lalu kalau suami kerja kuli bangunan, mudah-mudahan ada yang membantu,” kata Hermin.
Sementara itu dokter spesialis anak di RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Kautsar Prastudia, Sp.A menjelaskan bahwa pasiennya memang mengalami gangguan pada sistem saluran pencernaan atau terlahir tanpa anus.
“Jadi saluran pencernaannya itu dibuat, dimodifikasi sehingga buang air besarnya tidak lewat anus. Kemudian ada kondisi medis lain yaitu ada infeksi di paru-paru atau pneumonia, lalu juga adanya laringomalasia atau saluran nafas dan saluran pencernaan sekatnya lemah,” terangnya.
Lanjutnya, Kautsar menambahkan bahwa untuk kondisi pneumonianya sudah mulai membaik. Kemudian kondisi laringomalasianya itu, harus terus dilakukan perbaikan terutama pada bagian saluran pencernaan.
“Untuk laringomalasia itu kita awasi, semoga semakin bertambahnya umur kondisinya makin membaik. Lalu untuk saluran pencernaannya kita kerjasama dengan dokter bedah anak di Dinah sakit Ngawi,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait