Asal mula dusun ini ada, berawal dari para pengungsi akibat konflik Poso dan Sampit beberapa tahun lalu.
“Dulunya cuma ada 8 kepala keluarga. 4 pengungsi konflik Poso lalu 4 lainnya merupakan pengungsi konflik Sampit,” kata Kepala Dusun, Kusmantri.
Sebagian besar warga penghuni kampung yang juga disebut tasen ini berasal dari luar Ponorogo, bahkan ada yang dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat.
“Sudah lama sekali mereka ini, bisa dikatakan yamg saat ini generasi ketiga. Ada beberpa yang sudah punya cucu. Tempat ini dibangun tahun 1986,” pungkasnya.
Kehidupan warga di kampung ini begitu tenang dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, meski dengan segala keterbatasan. Mereka tetap bertahan entah sampai kapan, mensebagai penghuni atau warga Dusun Sukun.
Editor : Putra
Artikel Terkait