PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Baru-baru ini muncul kabar bahwa Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah muncul sebagai salah satu kandidat potensial untuk posisi calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan.
Nama Khofifah tampaknya bersaing dengan beberapa nama-nama lain seperti Yenny Wahid, Ahmad Heryawan (Aher), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Partai Gerindra juga sedang mempertimbangkan beberapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto. Diantara mereka adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menariknya, di samping isu mengenai posisi cawapres, Khofifah Indar Parawansa ternyata juga memiliki harta kekayaan yang fantastis.
Berdasarkan data yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Khofifah memiliki total harta kekayaan senilai Rp25.098.168.317.
Harta kekayaan ini dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2022, terkait dengan jabatannya sebagai Gubernur Provinsi Jawa Timur. Mayoritas dari kekayaan ini berbentuk tanah dan bangunan, dengan total aset mencapai Rp17.932.872.000.
Lebih rinci, terdapat 35 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah, seperti Kota Makassar, Kota Palu, Kabupaten Gowa, Kota Surabaya, dan Jakarta Selatan. Aset ini mendominasi lebih dari separuh dari total harta kekayaan Khofifah.
Selain tanah dan bangunan, Gubernur Jawa Timur ini juga memiliki alat transportasi dan mesin dengan total nilai Rp872.700.000. Rincian ini meliputi tiga alat transportasi, yakni Mobil Toyota Kijang Innova Minibus Tahun 2006 senilai Rp135.000.000, Mobil Toyota Alphard senilai Rp700.000.000, dan Motor Honda Matic Tahun 2022 senilai Rp37.700.000.
Tak hanya itu, terdapat pula harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas dengan total nilai masing-masing Rp602.000.000 dan Rp5.690.596.317. Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa Khofifah tidak memiliki utang.
Dengan profil kekayaan yang luar biasa ini, Khofifah Indar Parawansa menjadi figur yang menarik untuk diobservasi dalam konteks politik dan kepemimpinan di masa yang akan datang.
Editor : Putra
Artikel Terkait