MAGETAN, iNewsPonorogo.id - Gunung Lawu, menjadi salah satu gunung yang menyimpan banyak kisah sejarah, mistis hingga berbagai mitos yang masih dipercaya sebagian orang hingga saat ini. Meskipun dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, namun hal-hal lain masih saja melekat padanya.
Gunung Lawu adalah salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, serta Kabupaten Ngawi dan Magetan di Jawa Timur. Gunung ini juga dianggap sebagai salah satu gunung tertua di Pulau Jawa.
Ada sejumlah mitos dan misteri yang mengelilingi Gunung Lawu. Salah satunya adalah keyakinan bahwa ada pantangan dan larangan orang dari daerah Cepu mendaki Gunung Lawu, jika nekat maka akan ada sesuatu yang bakal terjadi, sampai dengan kehilangan nyawa.
Selain ada berbagai mitos , Gunung Lawu juga memiliki kisah sejarah yang menarik. Salah satunya adalah hubungannya dengan Raja Majapahit, yang dikenal sebagai Raja Brawijaya V.
Beberapa versi cerita mengatakan bahwa tempat petilasan dan moksanya Raja Brawijaya V terletak di kaki Gunung Lawu, terutama di Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kisah ini melibatkan pertemuan raja dengan dua abdi dalem atau kepala dusun, Dipamenggala dan Wangsa Manggala, dalam perjalanannya menuju puncak gunung. Pada akhirnya, Raja Brawijaya V moksa di Hargo Dalem, sementara penasihatnya, Sabdo Palon, moksa di Hargo Dumili.
Mitos terkait orang Cepu tersebut, ternyata berkaitan dengan salh satu pesan dari Raja Brawijaya V lkepada kedua abdi dalem ini, yang kemudian berubah menjadi makhluk gaib dan burung Jalak berwarna gading. Dimana siapa pun yang berasal dari Cepu atau keturunan langsung dari Adipati Cepu akan mengalami nasib buruk jika mendaki Gunung Lawu.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumili, dan puncak tertingginya, Hargo Dumilah. Penduduk setempat dan pengunjung percaya bahwa siapa pun yang datang ke gunung ini adalah tamu yang harus menjaga tindakan dan perkataan mereka.
Editor : Putra
Artikel Terkait