Lanjutnya, Miseri menambahkan bahwa retakan ini sebenarnya sudah muncul pada pertengahan tahun 2021 lalu. Kemudian saat ini semakin melebar dengan pergeseran sedalam 20 sampai 80 centimeter.
"Retakan muncul tahun 2021 lalu, namun kini retakan melebar pasca hujan deras beberapa hari terakhir," terangnya.
Anggota TRC BPBD Ponorogo, Suwito menyatakan bahwa pihaknya bersama petugas gabungan telah melakukan pemetaan di lokasi adanya retakan tanah tersebut.
"BPBD Ponorogo menghimbau warga untuk mengungsi ke tempat lebih aman," pungkasnya.
Untuk diketahui, ada 16 rumah dengan 60 jiwa yang terancam akibat retakan itu.
Editor : Putra
Artikel Terkait