Ternyata Begini Kisahnya hingga Kiai Abbas Dijuluki Angkatan Udara NU saat Hadapi Jepang dan Belanda

Vitrianda Hilba Siregar
Kiai Abbas dari Cirebon. Foto: Dok

Sementara itu, Kiai Muhaiminah, yang dijuluki "divisi infanteri NU", lebih fokus pada aspek spiritual dan taktik perang darat. Sebelum berangkat berperang, beliau mengasamai senjata-senjata sederhana seperti bambu runcing dengan doa-doa khusus. "Bambu runcing yang telah dibacakan doa dianggap memiliki kekuatan magis dan mampu melumpuhkan musuh," kata Gus Latif.

Hingga kini, pondok pesantren tempat Kiai Muhaiminah pernah mengajar masih berdiri di Parakan, Temanggung. Sebagai bentuk penghormatan, pondok pesantren tersebut diberi nama Bambu Runcing.

Kisah kedua kiai ini membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya melibatkan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan spiritual. Mereka adalah pahlawan sejati yang namanya mungkin kurang dikenal luas, namun kontribusi mereka sangat besar bagi bangsa Indonesia.



Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network