PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Polemik dugaan pungutan berkedok sumbangan di SMKN 1 Ponorogo yang viral dimedia sosial terus mendapat sorotan. Bahkan hingga mencuat jika kepala sekolahnya, bernama Katenan dimutasi ke SMAN 1 Tegalombo, Pacitan.
Meski begitu, Katenan mengungkapkan jika pemindahannya ke Pacitan terjadi sebelum isu pungli mencuat hingga viral. Bahkan Ia menyebut bahwa tidak ada kaitannya soal dugaan pungutan tersebut dengan mutasi dirinya.
Pada 21 November 2025 lalu dirinya menerima SK mutasi dari SMKN 1 Ponorogo ke SMAN 1 Tegalombo, Pacitan. Sedangkan, isu dugaan pungli itu merebak di media sosial setelahnya, yakni 28 November 2025.
“Kalau SK mutasi itu saya dapatnya sebelum viral yaitu tanggal 21 November,” kata Katenan.
Lanjutnya Katenan menambahkan bahwa jika dirinya menjadi sasaran opini publik. Selain mutasinya terjadi lebih dulu terjadi, baru muncul ramainya tudingan pungli, Ia juga tidak terlibat dalam pembahasan dugaan pungutan sebesar Rp1,4 juta.
“Penarikan uang tersebut ranahnya komite sekolah, saya tidak tahu,” ungkapnya.
Saat ini Katenan menganggap jika mutasinya bertentangan dengan Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025. Didalam aturan bahwa kepala sekolah baru bisa dipindahkan setelah bertugas minimal dua tahun, sedang saya baru berjalan 6 bulan.
“Asumsi saya, saya dimutasi itu menyalahi Permendikdasmen. Kemudian muncul dugaan pungli. Digiring opini,” pungkasnya.
Mutasi Katenan lantas mendapat reaksi dari LKBH PGRI Ponorogo hingga resmi melayangkan somasi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Mutasi tersebut perlu ditinjau ulang, bahkan dibatalkan, karena dianggap tidak sesuai ketentuan yang telah diatur Pemerintah Pusat.
Editor : Putra
Artikel Terkait
