Tak Hanya Kendaraan Baru, Mobil dan Motor Bekas juga Dijual Beli di Jakarta Fair 2022

JAKARTA, iNews.id - Sempat vakum dua tahun akibat Covid-19, Jakarta Fair 2022 kembali digelar di JI Expo Kemayoran Jakarta, pada 9 Juni sampai 17 Juli 2022. Banyak masyarakat berburu produk dengan harga miring pada pameran perayaan ulang tahun DKI Jakarta ini. 

Salah satu yang diburu adalah produk-produk otomotif, mulai dari motor, mobil, aksesoris hingga perlengkapan berkendara. Menariknya pada Jakarta Fair 2022 tidak hanya kendaraan baru yang ditawarkan, mobil dan motor bekas juga diperjualbelikan.

Baca Juga

Usul Biaya Balik Nama Dihapuskan, Polri Sebut Banyak Masyarakat Beli Kendaraan Bekas

"Biasanya konsumen kebingungan menjual motor lamanya. Ini butuh effort. Sebab itu, kita buat trade-in, tukar tambah motor lama dengan yang baru, atau motor lama diganti motor seken lain (upgrade). Ini memudahkan konsumen," ujar Direktur Portofolio PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), Harry Latif di Jakarta, Sabtu (29/6/2022). 

Dia menyebutkan, dibanding pengajuan kredit baru, approval tukar tambah kendaraan lebih mudah dan cepat. Harga kendaraan yang dibeli juga jadi lebih murah karena langsung dipotong dari motor yang dijual konsumen.  

Deputy Director, Head of Retail Motorcycle Financing Adira Finance, Andy Sutanto menambahkan, untuk tukar tambah tidak ada batasan tahun usia kendaraan. Ini dengan melihat kondisi motor apa adanya dan negosiasi dilakukan transparan dengan dealer motor bekas yang menjadi mitra perusahaan. 

Baca Juga

Sidoarjo Gempar, Juragan Barang Bekas Ditembak Orang Tak Dikenal

"Program tukar tambah ini didukung jaringan kemitraan dealer motor bekas lebih dari 2.000 dealer aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.  Konsumen tidak hanya dapat menukar motor lama dengan motor baru, namun juga bisa upgrade dengan motor bekas," kata Andy Sutanto.

Sebelumnya, Adira Finance menargetkan pembiayaan selama Jakarta Fair 2022 sebesar Rp90 miliar. Namun, di tengah pameran target tersebut sudah terlampaui sehingga perusahaan merevisi kembali target menjadi Rp200 miliar hingga Rp250 miliar.

Editor : Putra